Secara keseluruhan, saya pikir tidak ada peningkatan permainan yang dilakukan oleh Dewa Kipas. Terlalu banyak blunder yang kemudian bisa dengan amat mudah dieksploitasi Irene pada endgame.
Irene pun akhirnya menang tanpa harus 'berkeringat'. Dari empat babak, Dadang yang telah kalah telak 3-0 akhirnya lebih memilih untuk merelakan laga keempat alias menyerah tanpa syarat.
"Saya nggak biasa, ya, bermain 10 menit. Kebetulan kalau maen kemarin-kemarin itu, lawan-lawan saya pas ada blunder atau lengah gitu kan, saya bisa tuh." kata Dadang usai pertandingan.
Meski laga dilangsungkan dalam durasi lebih panjang sekalipun, lewat skill-nya yang sekarang, ia akan amat sulit untuk mengalahkan pecatur pada level GM.
Langkah-langkah yang dipilih Dadang tak terlihat seperti langkah yang kerap diambil oleh pecatur dengan Elo rating tinggi atau di atas 2.300.
Saat melawan Gotham Chess, Elo rating akun Dadang, Dewa Kipas, sendiri berada pada poin 2.311. Ia dicurigai oleh banyak pihak lantaran ia menorehkannya hanya dalam kurun tiga minggu. Catatan yang cukup sulit diraih selain oleh para GM.
Menilik catatan dari FIDE rating, dengan Elo rating 2.311, Dadang bisa menempati posisi ke-31 pada level pemain catur pro sekelas GM di Indonesia jika memang ia benar-benar jujur dalam prosesnya.
Perlu diketahui, Irene merupakan pecatur wanita pertama di Indonesia yang meraih gelar Woman Grandmaster International. Ia meraihnya saat baru berusia 16 tahun!
Karena prestasinya itu, ia diganjar Rekor MURI pada tahun 2008 lalu. Lantas, pada tahun 2014 silam, ia juga sukses meraih gelar International Master.
Elo rating Irene pada Maret 2021 berada pada angka 2 413. Sementara Elo rating tertingginya mencapai poin 2.432, yang dicatatkannya pada 2016 lalu.
Catatan yang sangat fantastis bagi sosok pecatur wanita. Pasalnya, rekor Elo rating tertinggi pecatur Indonesia saat ini masih dipegang GM Utut Adianto yang "cuman" berada pada angka 2615. Selisih 183 poin.