Meski pihak kepolisian setempat sudah menahan pelaku yang bernama Robert Aaron Long (21), motif penembakan itu hingga kini belum terungkap.
Akan tetapi, lantaran enam dari delapan korbannya adalah warga keturunan Asia, kasus itu kemudian dikaitkan oleh media massa AS dengan kebencian berbasis ras yang marak terjadi.
Ternyata, insiden kekerasan yang terkait dengan warga beretnis Asia juga terjadi di San Fransisco, Oakland, San Jose, hingga New York.
Mayoritas korbannya adalah orang etnis Asia, dari komunitas Korea, Cina, hingga Thailand. Sementara profil para korban rata-rata adalah manula dan perempuan.
Tidak semua kasus melibatkan kekerasan fisik. Ada pula yang berupa hinaan verbal dengan ujaran rasis. Namun, akar isunya sama-sama menuding orang Asia sebagai penyebab pandemi.
Organisasi nirlaba AAPI Hate menyebut, insiden penembakan di Atlanta termasuk dalam tren kekerasan terhadap minoritas Asia yang tengah marak terjadi.
Stop AAPI Hate merupakan sebuah badan advokasi yang menuntut dihentikannya kekerasan bernuansa rasialisme terhadap warga keturunan Asia di AS.
Ia dibentuk sebagai reaksi atas maraknya kebencian, kekerasan, diskriminasi, serta perundungan yang acapkali dialami oleh warga keturunan Asia akibat pandemi.
Serangan Topps terhadap BTS
Di tengah meingkatnya isu dan sentimen negatif terhadap warga keturunan Asia di AS, majalah Topps justru merilis poster terbarunya yang memuat karikatur wajah personil BTS (boyband Korea Selatan).
Melansir MEAWW, poster tersebut telah menuai reaksi negatif dari penggemar berat K-Pop yang menilai, karikatur itu mengandung unsur rasialisme serius.