Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ironi Instruksi "Tembak" Aparat terhadap Mahasiswa Papua di Malang

11 Maret 2021   22:57 Diperbarui: 12 Maret 2021   01:47 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika kamu masuk batas, halal darahnya, tembak. Halal darahnya, tembak. Kamu masuk pagar ini, kamu halal darahnya,"

Kala saya sedang menikmati pagi yang indah nan damai, ditemani secangkir kopi hitam, sebuah judul berita sukses menyedot perhatian saya. Bukan kabar yang benar-benar "baru", tetapi sudah cukup bikin saya mengrenyitkan dahi.

Di sela-sela mencecap kopi yang sudah setengah dingin, saya berharap kabar itu bukanlah kejadian aktual sehingga tidak ada lagi insiden yang bernuansa SARA di Republik ini. Namun, asumsi saya salah.

Kabar itu berkaitan dengan saudara kita di ujung paling timur daratan Nusantara yang kini tengah menuntut ilmu di Kota Malang, Jawa Timur.

Seorang polisi diduga telah menyerukan instruksi kepada para personilnya guna menembak sejumlah mahasiswa Papua yang berada di Mapolresta Malang.

Kabar itu berawal dari viralnya sebuah video yang diunggah oleh aktivis HAM Veronica Koman pada akun Twitternya.

Dalam video berdurasi 23 detik tersebut, ada sebuah instruksi tembak terdengar yang diberikan kepada para personilnya. Mereka pun terlihat sudah mengenakan seragam lengkap dan juga dipersenjatai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun