Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Skandal Barcagate dan Bahaya Buzzer bagi Pesepak Bola

3 Maret 2021   21:10 Diperbarui: 3 Maret 2021   21:16 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laporan itu kemudian langsung dibantah oleh Bartomeu dan jajaran manajemen klub. Sejurus kemudian, bantahan yang sama juga dilayangkan oleh I3 Ventures.

"Barca menyangkal adanya hubungan kontrak jasa yang terkait dengan akun media sosial yang telah memberitakan pesan negatif atau menghina yang terkait dengan orang, entitas, atau organisasi yang mungkin atau pernah berhubungan dengan klub ini." tulis Barca.

Tak lama berselang, baik Barca maupun I3 Ventures sama-sama mengancam hendak mempidanakan dua jurnalis Ser Catalunya yang mengungkap skandal itu, Adria Soldevila dan Sergi Escudero.

Sejatinya skandal Barcagate semakin menambah penderitaan klub yang mengalami krisis finansial sejak awal 2020. Sampai awal Januari 2021 lalu, total utang Barcelona meledak hingga mencapai 1.173 juta euro atau setara Rp20 triliun.

Bartomeu mundur sebagai presiden pada Oktober 2020, meninggalkan warisan masalah plus utang yang menggunung. Terakhir ia ditangkap bersama sejumlah orang lainnya karena skandal tersebut.

#Bahaya Buzzer bagi Pesepak Bola
Selain memoles citra baik tuannya (mitra) dalam memuluskan agenda mereka, buzzer I3 Ventures juga memiliki mandat guna menyudutkan pribadi para penggawa Barcelona.

Beberapa akun buzzer I3 Ventures yang meneror para pemain dan eks penggawa Barca. | © Sport.es
Beberapa akun buzzer I3 Ventures yang meneror para pemain dan eks penggawa Barca. | © Sport.es
Bahkan, mereka pun sempat menyerang pribadi yang tidak memiliki hubungan langsung dengan klub, yakni istri Messi, Antonella Rocuzo.

Buzzer yang bertugas "menyerang" para pemain sejatinya memiliki dampak yang sama buruknya dengan kasus rasisme yang sering dialami para pesepak bola.

Sama halnya rasialisme, serangan secara verbal terhadap pemain akan berimbas pada kesehatan fisik dan mental mereka. Jika mereka tidak mampu mengatasi tekanan tersebut, dapat berpengaruh bagi performa mereka di atas lapangan.

Para pemain akan merasa kehidupan pribadi mereka terus diawasi. Jika hal itu belanjut, mereka tidak akan betah untuk bertahan di klub lebih lama lagi.

Dampak buruk buzzer bisa kita saksikan, bagaimana Messi cs mengalami penurunan performa dalam beberapa musim terakhir. Ia bahkan mengancam cabut dari klub karena masifnya tekanan buzzer yang ditujukan kepadanya–selain masalah dalam hal manajerial tentu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun