Alangkah baiknya kita mulai menerima bahwa semua streotip negatif sinetron sebagai sebuah ciri khas, kearifan lokal, dan keunikan yang patut dibanggakan.
Namun, itu tidak berarti adanya adegan-adegan yang absurd dan tidak mendidik dapat dibenarkan. Masih banyak ruang yang harus diperbaiki dalam penyajian sinetron di Indonesia. Harapan saya ke depannya, dengan berbagai perbaikan, sinetron dapat menyaingi atau bahkan melebihi pesona drakor. Siapa tahu?
Sejelek-jeleknya rumah, akan tetap lebih nyaman kalau milik sendiri. Sama halnya dengan sinetron yang kerap dinilai jelek, ia tetap produk dalam negeri yang patut dihargai meski butuh perbaikan.
Di tengah banyaknya kritik dan ejekan terhadap sinetron dan idolanya, mereka sama sekali tidak terpengaruh. Sinema elektronik hingga kini masih menjadi tontonan yang dicintai penggemarnya.
Antusiasme kalangan emak-emak kala mengkonsumsi sinetron sejatinya turut membantu sajian favorit mereka untuk terus berbenah dan berkembang. Kalau bukan mereka, siapa yang menghargai hasil karya generasi bangsa?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H