Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

The Cyborgoal, Kala Mesin Diprogram untuk Mencetak Gol

2 Maret 2021   13:44 Diperbarui: 2 Maret 2021   21:58 2998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Haaland terus menekan lawan usai kehilangan ball possession. | Diolah dari wyscout via talksport.com

(via @ChampionsLeague) pic.twitter.com/yiQGj8L1B3— ESPN FC (@ESPNFC) February 24, 2020

Kecepatan larinya sempat ia tunjukkan saat menghadapi PSG di Liga Champions. Dalam momen serangan balik, Haaland dapat menempuh jarak 60 meter hanya dalam 6,64 detik atau 36 km/jam. Amat cepat untuk sosok striker dengan tinggi nyaris dua meter. Sebagai perbandingan, rekor lari 60 meter yang dipegang oleh sprinter AS, Christian Coleman, adalah 6,34 detik. Hanya selisih 0,30 detik!

#4 Out of Possession
Selain tajam, Haaland juga efektif dalam fase bertahan lantaran kemampuannya untuk menekan lawan. Ia selalu terlihat penuh energi ketika menutup ruang dan merebut ball possession.

Haaland terus menekan lawan usai kehilangan ball possession. | Diolah dari wyscout via talksport.com
Haaland terus menekan lawan usai kehilangan ball possession. | Diolah dari wyscout via talksport.com
Dalam situasi di atas, garis operan dari kiper ke bek Freiburg tampak aman sebab pemain penerima umpan berada di ruang kosong. Setelah rekannya menekan kiper, Haaland bergerak cepat untuk menekan dan menutup ruang operan pemain yang menguasai bola.

Gerakan menekan sporadis dari Haaland mampu memaksa bek lawan melakukan kesalahan atau melepaskan operan yang tak akurat. Pemain kelahiran Leeds, UK, itu selalu menerapkan gaya permainan semacam itu dalam setiap laga. Layaknya cyborg, stamina yang ia miliki seolah tak pernah habis lantaran ia melakukannya sampai pluit panjang dibunyikan.

Erling Haaland dinobatkan sebagai Man of the Match laga UCL versus Sevilla. | Twitter @ChampionsLeague
Erling Haaland dinobatkan sebagai Man of the Match laga UCL versus Sevilla. | Twitter @ChampionsLeague
Karena statistik gol dan performanya itu, tak heran jika ia diburu di bursa transfer. Meski diminati tim elite Eropa, Haaland bersikap bijak dan manahan diri. Ia lebih memilih untuk pindah ke klub kecil, tapi mampu memoles talenta-talenta muda untuk menjadi pemain kelas dunia.

Alih-alih mengikuti langkah rekannya di timnas Norwegia, Odegaard, yang hijrah ke tim elite terlalu dini, ia memutuskan untuk menerima rayuan Dortmund. Dan, keputusan itu terbukti sangat tepat!

Kala itu, Dortmund hanya mengucurkan uang senilai 20 juta euro untuk merekrut pemain bertalenta sekalibar Haaland dari RB Salzburg. Dortmund telah mengolah aset masa depannya dengan sangat baik. Menilik Transfermarkt, nilainya saat ini sudah menyentuh angka 110 juta euro.

Atas raihan gol dan performa apiknya, ia mampu menyingkirkan wonderkids lain untuk meraih trofi Golden Boy 2020. Dia memang pantas untuk mendapatkannya.

Hingga detik ini, tidak ada satu manusia pun yang dapat mengusik dominasi duo alien di jagat persepakbolaan, Messi dan Ronaldo. Mungkin, naluri cyborg dalam diri seorang Haaland sengaja diciptakan untuk menggantikan era mereka.

Beberapa saat mendatang, mereka harus merelakan panggungnya guna ditempati oleh Erling "Cyborgoal" Haaland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun