Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Festival Gol Premier League dan Misteri Runtuhnya Home Advantage

10 Oktober 2020   09:05 Diperbarui: 10 Oktober 2020   15:28 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Runtuhnya home advantage sejatinya pernah diteliti oleh Thomas Peeters dan rekannya, Jan C. van Ours. Dalam jurnal berjudul "Seasonal Home Advantage in English Professional Football; 1974-2018", mereka melakukan analisis data musiman dari tahun 1974 hingga 2018 di Premier League yang berfokus pada poin dan jumlah gol yang diraih tuan rumah.

Mereka sampai pada sebuah konklusi, bahwa tren home advantage di Premier League mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Maka tak heran jika banyak tim tuan rumah yang menelan kekalahan.

Performa Buruk Bek dan Kiper

Musim 2020/2021 berjalan dengan yang situasi tidak normal. Pandemi memaksa klub-klub Liga Inggris membatalkan sesi tur pramusim.

Praktis mereka hanya memanfaatkan sesi latihan rutin untuk menjaga insting dan kebugaran materi skuatnya yang mana hal itu belum cukup ideal.

Sebelumnya para pemain hanya bisa menghabiskan waktu dengan berdiam diri di rumah masing-masing tanpa adanya porsi latihan yang memadahi.

Analis dari Sky Sports, James McFadden, meyakini para pemain akan mengalami kesulitan saat liga kembali dilanjutkan. Dibutuhkan waktu yang relatif lama guna mengembalikan level kompetitif mereka.

"Anda tidak bisa menjaga kebugaran karena tidak ada pertandingan. Anda bisa menjaga tubuh tetap fit, memaksimalkan kondisi, tetapi jika tidak ada sesi latihan klub, itu sangat sulit," jelas McFadden seperti dilansir dari Sky Sports News.

Hal itu terbukti dari sejumlah laga yang menunjukkan blunder serta kesalahan fatal yang dilakukan oleh para pemain. Posisi yang paling disorot adalah pemain bertahan dan kiper.

Asumsi itu bisa dibuktikan dari rata-rata tembakan percobaan per laga (shots per game) mengalami penurunan dibanding musim lalu. Namun, uniknya, konversi gol justru mengalami peningkatan yang sangat drastis, yakni dari 11% (musim lalu) ke 16,1% musim ini.

Dari data statistik yang saya dapatkan dari BBC Sports itu mengungkapkan, bahwa performa pemain bertahan dan kiper mengalami penurunan signifikan berdasarkan peningkatan konversi gol.

Harry Maguire melakukan blunder yang berujung pada gol pembuka Tottenham yang diceploskan Tanguy Ndombele| Tottenham/Getty image via dailymail.co.uk
Harry Maguire melakukan blunder yang berujung pada gol pembuka Tottenham yang diceploskan Tanguy Ndombele| Tottenham/Getty image via dailymail.co.uk
Tentunya kita masih ingat bagaimana blunder yang ditunjukkan oleh Adrian yang berujung pada gol pembuka Aston Villa. Lalu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Harry Maguire yang juga berujung pada lesakan gol Tanguy Ndombele.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun