Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di Balik Festival Gol Premier League dan Misteri Runtuhnya Home Advantage

10 Oktober 2020   09:05 Diperbarui: 10 Oktober 2020   15:28 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu apa yang membuat Premier League awal musim ini menjadi festival gol yang sangat meriah?

Runtuhnya Home Advantage di Premier League

Dalam artikel berjudul "Menguak Home Advantage", kehadiran para suporter merupakan faktor krusial yang sangat menguntungkan bagi tim tuan rumah, selain aspek keakraban dengan stadion dan kepemimpinan wasit.

Ketiadaan suporter di dalam stadion akan sangat menguntungkan bagi kubu tamu. Mereka memiliki motivasi berlipat untuk menundukkan tuan rumah. Selain itu, mereka juga dapat berpikir lebih jernih dan matang di atas lapangan hijau tanpa intimidasi dari suporter tuan rumah.

Teriakan dan yel-yel ala suporter yang lazimnya dapat meruntuhkan kosentrasi dan mental tim tamu pun sirnah. Padahal faktor itulah yang menjadi keuntungan sebuah tim saat bermain di kandangnya sendiri. Tanpa mereka, permainan hanya mengenai 11 vs 11 dengan bola dan wasit. Kedua kubu setara. Semuanya seimbang.

Bisa jadi United tidak akan kebobolan 7 gol seandainya saja mereka memperoleh dukungan dari 75.000 suporternya yang memadati Old Trafford. Bisa jadi.

Hal senada diungkapkan psikolog bidang olahraga, Michael Caulfield. Pria Inggris itu mengatakan, bahwa sepak bola adalah sebuah permainan yang didasarkan pada ancaman, ketakutan, dan semua itu telah menghilang tanpa hadirnya suporter.

Dengan absennya suporter di stadion, maka tidak ada intimidasi yang dapat "mengganggu" keputusan wasit. Dalam arti lain, baik tuan rumah maupun kubu tamu memiliki daya tawar yang sama terkait kepemimpinan wasit dalam laga.

Premier League 2020/21 menjadi musim kompetisi yang "aneh" jika dibandingkan musim-musim sebelumnya. Kondisi itu tercermin dari mayoritas pertandingan yang berakhir pada kekalahan bagi kubu tuan rumah.

Terdapat 19 laga (dari total 38 laga) yang berhasil dimenangkan oleh kubu tim tamu. Jika dilihat dari aspek agresivitas, justru lebih banyak gol tercipta saat tim menjalani laga tandang, yakni 76 gol, dibanding saat menjalani laga kandang dengan catatan 68 gol. Sebuah anomali yang sangat mencengangkan!

Sebagaimana kita ketahui bersama. Tuan rumah yang selalu diunggulkan untuk memenangkan sebuah laga–terlepas dari materi pemain, kualitas permainan, serta taktik, justru mengalami kekalahan.

Bahkan dalam beberapa laga di antaranya berakhir dengan skor sangat mencolok yang menjadi bukti sebagian besar klub di Premier League telah kehilangan marwah di kandang mereka sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun