Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Financial Fair Play", Bursa Transfer dalam Rangkulan Petrodolar

1 September 2020   07:48 Diperbarui: 1 September 2020   17:40 1600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sheikh Mansour & Nasser Al Khelaifi | Goal.com/Getty Images

Sejak mulai diterapkan pada tahun 2011, FFP lebih banyak menghukum klub-klub semenjana. Mulai dari Malaga, Rubin Kazan, Maccabi Tel Aviv, hingga klub gurem liga Turki.

Adapun klub-klub elit Eropa yang telah terbukti melanggar seperti PSG, City, dan AC Milan hanya sebatas dijatuhi denda tanpa adanya larangan bermain di level kompetisi Eropa sebagaimana mestinya.

Lantas, apakah regulasi tersebut hanya menyasar klub kecil daripada klub besar?

Banyak pihak yang menilai jika hukuman itu justru menodai nama baik UEFA serta aturan FFP yang telah mereka rumuskan sendiri.

Presiden FIFA Gianni Infantino, yang saat itu masih menjabat sebagai sekretaris jendral UEFA, disebut menjadi dalang di balik lolosnya duo klub petrodolar dari jerat sanksi terkait pelanggaran FFP.

Infantino berdalih defisit PSG dan City masih dalam batas aman. Padahal, menurut data Football Leaks, penyidik dari UEFA, dan auditor independen menemukan kerugian PSG dan City masing-masing mencapai 218 juta euro dan 188 juta euro. Luar biasa!

Ketika uang dalam jumlah besar sudah dilibatkan, regulasi yang diharapkan mampu menciptakan stabilitas keuangan dan mengurangi kesenjangan antara klub kaya dan klub miskin tak berjalan sesuai niat mulianya di awal perumusan. Namun sebaliknya dapat memicu korupsi, kolusi, dan nepotisme di tubuh UEFA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun