Salah satu dokumen itu berisi tentang detail kesepakatan sponsor antara The Citizens dan Etihad selaku sponsor utama mereka. Kepada otoritas Club Financial Control Body (CFCB) mereka melaporkan pendapatan sponsor senilai 60 juta paun dari Etihad yang notabene dimiliki oleh Sheikh Mansour sendiri.
Tidak berhenti sampai disitu, Sheikh Mansour juga menyuntikkan dananya melalui label sponsor lain, yakni Aabar yang juga berasal Abu Dhabi dengan nilai 15 juta paun. Namun setelah diselidiki, sebagian besar dana tersebut lagi-lagi bersumber dari pihak yang sama, yakni pemilik klub Sheikh Mansour.
Dua unsur manipulasi itu yang lantas mengakibatkan The Citizens didakwa melanggar FFP. Awalnya, mereka didenda 30 juta euro serta larangan bermain di kompetisi eropa selama 2 tahun, musim 2020/21 dan 2021/22.
City yang tidak menerima hukuman itu memutuskan untuk mengajukan banding ke Court of Arbitration for Sport (CAS). Usaha klub asuhan Pep Guardiola tak sia-sia. CAS mengabulkan banding tersebut dan hanya mengenai denda 10 juta euro.
Anehnya, denda tersebut bukan karena pelanggaran FFP, melainkan akibat City dianggap tidak kooperatif dengan UEFA. Tidak kalah absurdnya lagi, larangan berkompetisi di Eropa pun turut dicabut.
Dalam laporannya, CAS menyebut bahwa dugaan pelanggaran City yang membuat mereka dijatuhi hukuman CFCB hanya berlaku dalam rentang waktu tertentu sekaligus berjarak terlalu lama dari masa terjadinya dugaan manipulasi yang dituduhkan.
Kasus tersebut adalah kali kedua yang dihadapi oleh City. Pada tahun 2014 mereka juga terjerat kasus yang sama, lantas mereka didenda 60 juta euro dan dijatuhi hukuman pembatasan jumlah pemain untuk kompetisi Eropa.
New York Times menyebut, UEFA telah melakukan investigasi mendalam terkait kedua aktivitas mega transfer tersebut. Penyelidik dari UEFA memutuskan PSG layak untuk dijatuhi hukuman.
Namun, PSG berdalih bahwa aktivitas transfer mereka masih dalam batas wajar sesuai dengan nominal sponsor yang diterima dari Ooredoo, Bank Nasional Qatar, dan Qatar Tourism Authority.
Nama sponsor terakhir, menurut klaim PSG, telah mengucurkan dana lebih dari 100 juta euro yang mana angka itu sangat mustahil dan dinilai terlalu mengada-ada.