Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Sportwashing", Ketika Sepak Bola Jadi Ajang Cuci Tangan Pelanggaran HAM

21 Agustus 2020   21:19 Diperbarui: 23 Agustus 2020   04:05 1597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soeharto & Piala Soeharto 1967 | indosport.com

Akuisisi Manchester City oleh Sheikh Manshour melalui City Football Group menjadi tonggak awal Abu Dhabi memoles citranya dengan gelontoran dana tak terbatas mereka di Liga Inggris.

Soeharto & Piala Soeharto 1967 | indosport.com
Soeharto & Piala Soeharto 1967 | indosport.com
Di Indonesia sendiri, The Smiling General pernah mengadakan sebuah turnamen sepak bola yang dinamakan sesuai dengan namanya sendiri, Piala Soeharto.

Selama 31 tahun menjabat sebagai RI-1 sejak tahun 1967, Soeharto dikenal sebagai sosok yang tak memiliki ketertarikan dalam dunia sepak bola.

Kala itu kompetisi buatan presiden RI ke-2 ini dicitrakan memiliki level gengsi melebihi Liga Perserikatan di era PSSI pimpinan Bardosono.

Piala Soeharto yang mulai digelar tahun 1973 itu bisa diartikan sebagai salah satu cara Soeharto untuk merebut simpati publik dan mengaburkan sejumlah Pelanggaran HAM yang ia lakukan.

Pandangan berbeda ditunjukkan oleh presiden RI pertama, Soekarno, yang memandang sepak bola sebagai media pemersatu bangsa dan penyebar semangat nasionalisme. Hal ini yang kiranya patut dicontoh oleh seluruh otoritas sepak bola Indonesia.

*****

Pembangunan citra yang dimaksud bisa sebagai counter-labelling atau rebranding guna membangun citra baru atas sebuah organisasi atau negara.

Ketika negara-negara itu diberitakan, sportwashing diharapkan mampu menonjolkan faktor sepak bola yang lebih masif dibandingkan pelanggaran HAM yang dilakukan.

Alasan lain kenapa sportwashing efektif adalah, meski kontroversi tetap dibicarakan, begitu laga sepak bola dimulai, perhatian publik teralihkan dan tidak lagi membahas pelanggaran yang dianggap kontroversial tersebut.

Kekuatan ekonomi menjadi faktor krusial dalam pembangunan sebuah tim atau kompetisi. Di sisi lain, reputasi kompetisi juga dipertaruhkan jika terlalu banyak intrik politik yang dilibatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun