Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Football Manager, Antara Fantasi dan Realita

20 Juni 2020   21:46 Diperbarui: 20 Juni 2020   21:53 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vugar Huseynzade | thetimes.co.uk

Evans menjalani debut timnas senior Irlandia Utara pada September 2006 saat menjalani laga uji coba melawan Spanyol, meski ia belum pernah sekalipun bermain di tim utama United.

Asisten pelatih Irlandia Utara saat itu, Terry Gibson, awalnya sama sekali tak mengenal Evans, sampai anaknya yang bermain FM memperkenalkan dan merekomendasikan Evans untuk disertakan dalam skuat timnas.

FM memang dikenal memiliki data pemain (scouting list) yang melimpah dan membantu para manajer di dunia nyata untuk memantau wonderkids di seluruh dunia.

Zlatan Ibrahimovic, David Alaba, Niklas Sule dan Kylian Mbappe merupakan pemain dengan tipe berbeda. Namun kesemuanya sudah menunjukkan performa yang fantastis di usia muda dalam versi virtualnya di gim FM.

Sport Interactive yang bermarkas di London kini mempekerjakan lebih dari 100 orang dan memiliki 1.300 pencari bakat (scout) yang tersebar di 51 negara. Hingga tahun 2019, FM telah menjaring 800 ribu-an pemain dan pelatih dalam database-nya.

Tak heran jika Everton menjadi klub pertama yang menjalin kerja sama dengan perusahaan Inggris tersebut pada tahun 2008. Tujuannya jelas, Everton ingin menjadi yang pertama kali mendapat data pemain-pemain muda potensial yang telah dipantau oleh pencari bakat Sport Interactive.

Selain itu, Klub-klub MLS Amerika Serikat diketahui juga memanfaatkan FM untuk mencari talenta muda berbakat di Amerika Tengah seperti, Kosta Rika, dan Honduras. Tidak menutup kemungkinan klub-klub elite di negara lain juga melakukan hal yang sama.

Bahkan Ole Gunnar Solskjaer pun mengaku dalam meniti karirnya sebagai manajer, ia sedikit banyak belajar dari FM. Bisa jadi moncernya Daniel James, Mason Greenwood, dan Scott McTominay bersama Solskjaer adalah atas jasa FM yang ia mainkan.

Bagi sebagian orang, mungkin Football Manager tidak lebih dari sekedar permainan. Namun, bagi sebagian lainnya, permainan simulasi manager ini mampu mengubah fantasi menjadi realita dalam kehidupan mereka.

Sumber literasi: 1, 2, 3, 4, 5 & 6

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun