Layaknya sebuah kisah superhero yang memiliki dua sisi yang saling berlawanan, kesuksesan FM juga menjadi penyebab masalah bagi sebagian orang.
Sebagamaina dikutip dari laman Daily Star, gim FM ditengarai menjadi penyebab 35 kasus perceraian di Inggris pada tahun 2012. Beberapa orang kehilangan pekerjaan akibat bermain gim FM secara berlebihan sehingga pekerjaannya terbengkalai.
Dalam sejumlah penelitian kasus menunjukkan, pecandu berat gim FM mempunyai kecendrungan untuk menghindar dari interaksi sosial. Akibatnya, mereka menghiraukan orang-orang terdekatnya.
Bahkan ada seorang pemain FM menyerang pemain sepak bola sungguhan hanya karena versi virtualnya menunjukkan penampilan yang buruk.
Selain itu, seorang tentara hampir terbunuh karena terlalu asik bermain FM sampai-sampai ia terlambat menyelamatkan diri dari markas yang dihujani bom mortar musuh pada perang Irak dan Afghanistan.
#Fantasi yang menjadi realita
Sejak rilis perdananya 15 tahun silam, FM mampu melahirkan harapan bagi pecinta sepak bola untuk merasakan pengalaman menjadi seorang manajer sungguhan.
Hal ini yang dimaksimalkan Vugar Huseynzade. Ia mendapatkan pekerjaan bagai hidup dalam negeri dongeng, menjadi manajer sepak bola sungguhan.
Huseyn mengaku sudah bermain FM sejak usianya masih belia. Bisa dibilang, "karirnya" hampir selalu lancar sebagai manajer virtual. Ia selalu bermimpi untuk bisa berkarir dalam dunia sepak bola meski nampak mustahil untuk diwujudkan.
Tak disangka, setelah menunjukkan capaiannya di gim FM, ia menanda tangani kontrak bersama klub sepakbola asal Azerbaijan, FC Baku, selama dua tahun pada 2012 silam saat usianya baru menginjak 21 tahun.
Posisinya di klub banyak disalahartikan oleh media yang menyebutnya sebagai pelatih tim utama atau pelatih tim cadangan. Meski sebenarnya jabatan yang diberikan kepadanya adalah manajer umum.