Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Boneka Seks, Kardus, dan Virtual 3D Jadi Suporter Baru Sepak Bola

15 Juni 2020   06:55 Diperbarui: 15 Juni 2020   19:27 1443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemandangan tidak biasa terlihat di banyak stadion tim-tim sepak bola dunia pada masa new normal. Otoritas setempat tengah melarang kehadiran suporter untuk datang langsung ke stadion.

Imbasnya, stadion tampak sepi, hanya diisi oleh pemain, kru dan pihak penyiar. Kini tim-tim sepak bola tidak hanya dihadapkan pada strategi permainan, namun juga dipaksa untuk menyiapkan strategi agar tribun stadion tak tampak kosong.

Seperti halnya yang menghiasi Seoul World Cup Stadium. Guna menyiasati pertandingan yang digelar secara tertutup, FC Seoul menghadirkan suporter seksi artifisial saat menjamu Gwangju FC di pekan kedua K-League.

Boneka seks suporter FC Seoul | Sky News
Boneka seks suporter FC Seoul | Sky News
Awalnya klub sepak bola kota kelahiran G-Dragon (eks personel Big Bang) itu mengklaim penonton-penonton seksinya sebagai manekin yang didandani seolah suporter sungguhan.

Kecurigaan bermula ketika kelompok suporter meyakini pihak klub telah menjalin kerja sama dengan toko alat seks. Boneka yang disebut oleh klub sebagai manekin yang bertuliskan iklan situs-situs porno tersebut ternyata adalah boneka seks produk sponsor.

Pihak klub berdalih, manekin itu berjenis premium sehingga akan tampak lebih nyata serta rupawan ketimbang manekin biasa. Mereka juga mengaku ingin memberi hiburan setelah diputuskan laga digelar tertutup akibat pandemi.

Meski telah meminta maaf, klub yang kini duduk di peringkat enam K-League itu didenda 100 juta Won atau hampir Rp1,2 miliar akibat aksi eksentriknya.

Berkat dukungan boneka seks-nya, FC Seoul menang 1-0 atas Gwangju, lewat gol Han Chan-hee di menit ke-65. Menjadi kemenangan pertamanya, setelah dibantai Gangwon 1-3 pada 10 Mei lalu.

Boneka beruang pada laga FC Cologne vs RB Leipzig di Rhein Energie Stadion | detik.com
Boneka beruang pada laga FC Cologne vs RB Leipzig di Rhein Energie Stadion | detik.com
Hal serupa juga terlihat saat RB Leipzig menjalani lawatan ke markas FC Cologne, boneka beruang Teddy Bear duduk manis di antara kostum klub sebagai suporter.

Dalam laga itu sendiri, RB Leipzig membungkam FC Cologne 4-2. Pemain sayap Leipzig, Emil Forsberg menjadi pahlawan dengan menyarangkan dua gol.

Strategi berbeda diterapkan oleh klub Bundesliga Jerman, Borussia M'gladbach. Untuk memeriahkan atmosfer pertandingan, klub tersebut menyulap kardus menjadi suporter berukuran menyerupai ukuran aslinya.

Suporter kardus M'gladbach | ofiicial twitter M'gladbach
Suporter kardus M'gladbach | ofiicial twitter M'gladbach
Suporter M'gladbach menyiapkan lebih dari 12 ribu potongan kardus meramaikan Borussia-Park saat Bundesliga kembali dimainkan di stadion tertutup.

Figur suporter kardus tersebut merupakan donasi dari suporter yang diperoleh dari program berlabel "Cardboard You" seharga 19 Euro atau sekitar Rp 300 ribu.

Program itu memungkinkan baik fans tuan rumah maupun tim tamu untuk memesan kardus yang memvisualkan diri mereka agar tetap hadir di dalam stadion, yang diharapkan membuat pertandingan lebih hidup.

Meskipun didukung 12 ribu suporter kardusnya, G'ladbach justru dipecundangi Leverkusen dengan skor 1-3. Gol semata wayang mereka diciptakan oleh putra dari Lilian Thuram, Marcus Thuram.

Jika klub-klub lain menghadirkan suporter dalam bentuk fisik, lain halnya di negeri Matador. La Liga memutuskan untuk membuat trobosan dengan menggunakan penonton virtual dalam pertandingan pembuka kompetisi, Sevilla vs Real Betis.

Penonton virtual Sevilla vs Real Betis | inews.id
Penonton virtual Sevilla vs Real Betis | inews.id
Penggunaan virtual 3D merupakan upaya La Liga agar pertandingan tetap atraktif dan enak ditonton di rumah lewat siaran televisi di sisa pertandingan La Liga Spanyol musim 2019-2020. Untuk menambah revenue, mereka juga menampilkan papan iklan virtual di tribun penonton.

La Liga menggunakan teknologi Mediapro 3D yang membuat stadion yang kosong tetap meriah seolah dihadiri puluhan ribu penonton. Kolaborasi gambar dan suara para suporter dihadirkan secara virtual untuk menghidupkan atmosfer di dalam stadion.

Alih-alih mendapatkan apresiasi atas penggunaan teknologi canggih tersebut, otoritas La Liga justru mendapatkan cibiran karena kualitas grafis yang mereka sajikan sangat buruk.

Dalam pertandingan itu, Sevilla sukses menandai kembalinya La Liga dengan kemenangan 2-0 yang dicetak Lucas Ocampos (59') dan Fernando (62').

Kembalinya sepak bola di negara dengan kasus Covid-19 tertinggi ke-6 di dunia ditandai dengan digelarnya laga Juventus vs AC Milan dalam lanjutan Copa Italia. Walaupun ditonton 8,26 juta pasang mata lewat televisi, tidak ada terobosan apapun yang nampak di Allianz Stadium.

Tidak mau mengambil risiko, pemerintah Italia telah memutuskan bahwa semua kegiatan olahraga akan digelar secara tertutup hingga 3 April 2020, tidak terkecuali Liga Italia.

Sejalan dengan Liga Italia, Operator Ligue 1 ( LFP) mengindikasikan bahwa musim kompetisi 2020/21 juga akan digelar tanpa penonton dan baru akan dimulai pada akhir Agustus.

Sementara itu, hingga kini Premier League belum menentukan bagaimana pertandingan akan disiarkan tanpa penonton bila liga berlanjut pada pertengahan Juni.

Mereka juga belum memastikan strategi yang akan digunakan untuk menghidupkan atmosfir stadion dalam pertandingan yang digelar secara tertutup.

Di Indonesia sendiri. PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengatakan siap menggelar lanjutan Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020 mulai September dan Oktober mendatang.

Meski terbentur dengan protokol kesehatan, ada sebuah gagasan yang menyeruak untuk menggelar laga dengan penonton sejumlah 50 persen dari kapasitas stadion.

Patut untuk kita nantikan apakah klub-klub Liga 1 Indonesia akan menggunakan strategi yang sama untuk menghidupkan atmosfir stadion ataukah lebih memilih menghadirkan 50 persen suporter?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun