Mohon tunggu...
David Abdullah
David Abdullah Mohon Tunggu... Lainnya - —

Best in Opinion Kompasiana Awards 2021 | Kata, data, fakta

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mirip Backpacker, Profesi Ini Sering Keliling Indonesia

30 Mei 2020   18:01 Diperbarui: 31 Mei 2020   02:01 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai di Pecatu yang langsung menghadap Samudra Hindia | dokpri

Yang membedakan adalah proses penilaian pasca survei karena membutuhkan pengetahuan dan kompetensi tentang penilaian untuk menghasilkan laporan penilaian yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Profesi penilai di Indonesia mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia (SPI), Kode Etik Penilaian Indonesia (KEPI), ketentuan Masyarakat Asosiai Penilai Indonesia (MAPPI) serta hal lainnya terkait dengan pekerjaan penilaian sesuai aturan yang ditetapkan oleh Kementrian Keuangan dan OJK.

Seorang appraiser terlebih dulu harus terdaftar di Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan memiliki sertifikasi khusus dengan mengikuti pendidikan berjenjang yang diselenggarakan oleh MAPPI agar bisa melakukan penilaian.

Penilaian sendiri adalah proses pekerjaan untuk memberikan estimasi dan pendapat atas nilai ekonomis suatu obyek penilaian pada saat tertentu sesuai dengan Standar Penilaian Indonesia (SPI).

Area kerja seorang appraiser dalam naungan KJPP mencakup seluruh wilayah Indonesia. Karena alasan itulah saya berkesempatan mengunjungi daerah-daerah yang sebelumnya belum pernah terpikirkan untuk saya kunjungi.

Selama bekerja, hampir seluruh kota atau kabupaten di Jawa Timur sudah saya jelajahi sesuai penugasan. Sebagian wilayah Provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Pulau Madura, Bali dan NTT juga terhitung dalam wilayah penugasan yang pernah saya dapatkan.

Oleh karena itu, handuk kecil dan peralatan mandi adalah hal yang wajib berada di dalam tas, karena tidak selamanya seorang appraiser memperoleh fasilitas mewah dalam setiap penugasannya. Terlebih jika ditugaskan ke wilayah-wilayah yang belum terjamah modernisasi.

Belum lagi uang saku yang diberikan terkadang jauh dari ekspektasi, sehingga mengharuskan seorang appraiser untuk pandai dalam menggunakan uang selama perjalanan.

Hotel atau penginapan budget adalah pilihan yang masuk akal ketika ranah penugasannya berada di luar daerah. Tidak jarang saya menghabiskan malam untuk tidur di dalam bus dan mandi di toilet umum terminal di pagi harinya. Sebuah gaya hidup yang tidak asing bagi seorang backpacker.

Dalam tempo sehari saya bisa menempuh 12-14 jam perjalanan pulang-pergi menggunakan bis jika pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dalam sehari. Tidak terbayang begitu melelahkannya profesi satu ini.

Profesi appraiser bukannya tanpa hambatan, keterbatasan transportasi di beberapa wilayah terpencil kerap menjadi penghambat untuk menuju lokasi obyek penilaian. Mempelajari karakteristik wilayah serta moda transportasi yang tersedia sebelum menuju ke lokasi merupakan suatu keharusan untuk menimalisir hambatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun