Sambungan terputus. Kedua insan itu menanti dengan dada berdebar. Tidak sulit buat keduanya menemukan warna baju yang sudah disepakati, karena ruangan itu belum terlalu ramai. Tak lama wajah mereka pucat pasi setelah berdekatan.
"Wulan?" seru Dio dengan wajah pucat.
"Anggoro?" balas Arini tak kalah pias.
Segera pelayan menyingkir dari sana melihat situasi semakin memanas, tak kalah dengan panas mentari di luar cafe. Sementara sepasang kekasih tersenyum pada sudut ruang yang lain, memandang kedua remaja sedang berseteru cinta.*****
by Kit rose
____________________________________________________
Biasnya menerobos waktu dan segala tanda tanya hingga hati mempercayai rindunya,
namun tetap saja ada batas pada layar ini untuk menjadi pijakan meniti langkah nyata,
hingga dirimu lama tercenung pada siang yang terang saat layar itu kembali tertutup...
____________________________________________________