Tahukah kau betapa dinginnya cuaca di malam itu?
Kamu.. Berhasil mengambil alih duniaku..
Memporakporandakan benteng pertahanan yang selama ini ku bangun kokoh.
Aku benci, sekaligus rindu.
Malam,
Mengapa engkau rebut sinarnya?
Mengapa engkau renggut cahayanya?
Tatapan kosong itu menghantuiku.Â
Sosok itu telah berubah.. Dirimu, ya kamu,Â
Kejam sekali hidup mempermainkanmu.
Menyita seluruh kebahagiaan yang kau peroleh dari sosok 'ayah'
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!