Mohon tunggu...
kirsmasejahteraprigen
kirsmasejahteraprigen Mohon Tunggu... Jurnalis - SMA SEJAHTERA PRIGEN

memiliki hobi traveling ketempat tempat yang mengandung nilai sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sedekah Bumi Prigen: Menggali Makna dan Nilai Tradisi dalam Kehidupan Modern

12 Juni 2024   13:46 Diperbarui: 12 Juni 2024   15:58 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tradisi ini tidak hanya hidup dalam setiap ritual yang dilakukan, tetapi juga dalam hati dan pikiran generasi muda yang akan meneruskannya ke masa depan. Melalui kegiatan ini, kita bisa berharap bahwa nilai-nilai kearifan lokal akan terus bertahan dan memberikan inspirasi bagi pembangunan masyarakat yang lebih harmonis dan berkelanjutan.

kirsmastraprigen/dokpri
kirsmastraprigen/dokpri

Sedekah Bumi Prigen ini adalah tradisi yang sudah mengakar kuat di masyarakat Prigen, Jawa Timur. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen yang melimpah. Dalam konteks lokal Prigen, Sedekah Bumi tidak hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.

Asal Usul Filosofi Sedekah Bumi Prigen berakar dari kepercayaan dan praktik agraris masyarakat Jawa. Tradisi ini diyakini telah ada sejak zaman nenek moyang, ketika kehidupan masyarakat sangat bergantung pada pertanian. Dalam kehidupan yang sangat bergantung pada alam, masyarakat merasa perlu untuk mengungkapkan rasa syukur dan hormat mereka terhadap bumi yang memberikan kehidupan. 

Secara filosofis, Sedekah Bumi mengandung makna yang sangat dalam. "Sedekah" berarti memberi atau berbagi, sementara "bumi" merujuk pada tanah atau alam yang memberikan hasil panen. Dengan demikian, Sedekah Bumi adalah bentuk pemberian kembali kepada alam sebagai wujud syukur atas segala karunia yang telah diterima. Tradisi ini juga mencerminkan prinsip gotong royong dan kebersamaan dalam masyarakat, di mana semua lapisan masyarakat ikut berpartisipasi. 

kirsmastraprigen/dokpri
kirsmastraprigen/dokpri

kirsmastraprigen/dokpri 
kirsmastraprigen/dokpri 

Ritual Sedekah Bumi di Prigen biasanya dimulai dengan persiapan yang melibatkan seluruh masyarakat desa. Para warga berkumpul untuk mengumpulkan hasil bumi seperti padi, jagung, buah-buahan, sayuran, dan hasil ternak. Semua hasil bumi ini kemudian disusun di tempat yang telah ditentukan sebagai persembahan atau yang biasanya disebut sebagai(ANCAK).

Ancak adalah salah satu elemen penting dalam Sedekah Bumi Prigen. Setiap ancak memiliki makna dan filosofi tersendiri yang sarat akan nilai-nilai kehidupan. Berikut adalah beberapa jenis ancak yang sering ditemukan dalam upacara Sedekah Bumi Prigen beserta filosofinya:yang dibuat dari setiap RT maupun RW 

1) Ancak Harimau Putih

Filosofi: Harimau putih melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesucian. Dalam konteks Sedekah Bumi, harimau putih mengajarkan kita untuk menghadapi tantangan hidup dengan keberanian dan menjaga kesucian hati. Harimau putih juga dianggap sebagai penjaga alam, sehingga ancak ini mengingatkan kita untuk menjaga kelestarian lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun