Mohon tunggu...
Estty Oktarina
Estty Oktarina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

saya seorang wanita biasa, yang mempunyai impian Yang Luaar Biasa. hheee... saya suka menulis...foto-foto dan suka Diem,,,hhehehhee

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Romantika Bangsa, Bangsaku, Bangsamu Indonesia

2 November 2011   03:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:10 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Romantika Bangsa, Bangsaku, Bangsamu Indonesia

Aku Tersesat kawan.......

Tengah berpikir untuk mencari jalan

Owhh,,,,, ternyata Bukan hanya aku

Semua orang pun ikut tersesat

Mencari sebuah arti , sebuah jati diri yang hilang

Jati diri siapa? aku terdiam... binggung

Jati diri bangsaku kah????

Tangisan dan air mata

Teriakan dan jeritan , sepanjang pencarian hanya itu yang terdengar.

Adakah yang tahu, dimana letak seulas senyum dan sebuah kebahagiaan? Lama kucari tak kutemukan.

Bangsaku, Negaraku Indonesia

Malang nasibmu

Negara yang meliki banyak budaya

Kaya pesona wisata

Kaya Hasil tambang-tambag

Kaya hasil laut yang melimpah ruah

Dan begitu Hijaunya hutan,

Memiliki banyak suku bangsa

Tapi, sayang

Bukan hanya Kaya dengan keelokkan semata

Tapi Indonesia juga Kaya dengan Kemiskinan

Merdeka? Merdeka? Kah? Indonesia?

Aku hanya menggeleng

Bukan hanya aku, tapi mereka pun menggeleng

Indonesia kembali TERJAJAH

Kasian nasibmu Indonesia

Bukan hanya pilu bagi rakyatmu

Pejuang pun ikut menangis dipersemayamannya

Pengorbanan mereka sia-sia

Indonesia lebih hancur

Terjajah oleh bangsanya sendiri dan terjajah oleh kebodohan

Ya , Bodoh ! karena tidak bisa berpikir

Selalu dimanfaatkan Negara lain

Selalu linglung dengan Hukum yang berlaku

hal sepeleh di permasalahkan

masalah besar disembunyikan

hahahahahaha... …

Aku salut dengan kesesatan ini

Tiada ruang untuk mencari celah

Citra mu Indonesia ditangan Pemuda

tapi Pemudamu , “hmmm,,,,,,,”

Lihatlah sendiri

Bagaimana keadaan Pemudamu wahai Indonesia

Siapa yang salah? tak satupun yang tahu

Aku terus mencari jalan untuk melihat cahaya

Mereguk udara dan meraskan kebebasan dari ancaman yang semakin menggila

Bercerminlah wahai teman, kasihan Bangsa ini

Terhina dimata dunia, terolok bahkan dipermainkan

Siapa yang bangga dengan bangsa ini?

jika para pahlawan yang masih hidup

yang masih bisa menyaksikan derita indonesia yang pernah ikutmemerdekakkan , bertaruh nyawa, kehilangan orang-orang yang terkasih

Sekarang nasibnya harus digusur

dari sebuah rumah kecil yang dihadiahkan

Indonesia, Semakin gila

Dimana letak penghargaanmu

Kepada orang-orang yang sudah berusaha memerdekkan

berperang membelamu

Kenapa kau usik sisa umurnya yang seharusnya layak baginya

Kenapa engkau susahkan mereka, Kenapa tak ada perhatian

Acuh angkuh bangsa ini

Hanya air mata dan kebinggungan baginya

Wajah keriput itu, dengan langkah kaki yang rentah

berjalan dipersidangan, itukah sebuah penghargaan darimu?

hahahahhahaa......

Jangan pernah salahkan bangsa lain

Jika setiap luas tanah, setiap dendang lagu, setiap gemercik kaki dari sebuah Mahakarya Indonesia

Diambil oleh bangsa lain

Apa pernah indonesia memikirkan setiap daerah yang terisolir jauh dari peradaban

Tidak diperhatikan, dikucilkan sehingga bangsa lain menyembutnya dengan hangat

Semakin gila bangsa ini, semakin hilang jati diri

Saat musik-musik modern bermunculan Tradisional pun diabaikan

Bangsa luar berupaya untuk tahu dan belajar mengenalnya lalu kita? kemanakah kita?

Lebih merasa oke dengan tampilan barat, sedangkan barat berupaya menguasai yang kita punya

Sebuah permainankah? Ntahlah

Dimana bangsa ini, dimana letak jati dirinya? terkuburkah bersama nisan para pejuang?

Merajuk tak kuat menahan semua derita

hingga hancur lebur bangsa ini, barulah semua tangis dan sesal akan membahana dilangit Indonesia

Sadarlah,

Kapan kita akan menjadi negara yang tidak terjajah oleh bangsanya sendiri

Indonesia Demokratis

Indonesia Pancasila

Indonesia Kaya Budaya

hahahahahahahha.... lihat diluar sana

Mereka pun ikut mentertawai bangsa  ini

Bengkulu, 02 November 2011(Estty Oktarina )

“Ini bukanlah sebuah Puisi, bukan sebuah hinaan untuk bangsaku, bukan untuk menjadi bahan ejekan. Ini adalah sebuah ungkapan rasa tangis atas apa yang menimpa Bangsa ini, ya Bangsaku dan Bangsamu juga kawan. Aku tidak tahu kapan kita akan merasa bangga dengan Bangsa ini, jika dengan jawaban “Semua kembali ke diri masing-maisng orang” itu sebuah jawaban gampang dan merupakan cirri orang yang tidak mau pusing untuk berpikir” aku rasa semua ini adalah Romantika bangsa, seperti cinta, namun kita selalu terkhianati)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun