Pada dasarnya, setiap peserta didik memiliki kepribadian yang berbeda-beda. Namun, dibalik keberagaman kepribadian tersebut, seorang peserta didik harus mampu menyesuaikan atau menempatkan diri terlebih ketika sedang berada di lingkungan pendidikan (sekolah). Karena jika peserta didik tidak mampu menyesuaikan diri, maka hal tersebut dapat menjadi penghambat bagi dirinya dalam menempuh pendidikan.
🌞 Introvert adalah tipe kepribadian yang cenderung fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri. Seseorang yang memiliki tipe kepribadian ini cenderung lebih suka menghabiskan waktu sendirian atau dalam kelompok kecil. Introvert juga sering kali dianggap sebagai orang yang pemalu dan kurang suka berbicara di depan umum
Dalam dunia pendidikan, kepribadian introvert mempengaruhi cara seseorang dalam belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
peserta didik yang memiliki kepribadian introvert akan sedikit kesulitan dalam menempatkan dirinya pada situasi yang melibatkan banyak orang. Mereka cenderung lebih menyukai tugas yang dapat diselesaikan secara individu dibandingkan harus terlibat dengan orang lain.
Sebenarnya dibalik sikapnya yang susah bergaul, kepribadian introvert ini juga membawa pengaruh atau dampak positif, yaitu mereka dapat memproses informasi secara mendalam dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum berbicara dan bertindak. Hal ini pada dasarnya sangat baik, karena akan dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan mampu berpikir secara kritis.Â
Namun, pada kenyataan dunia pendidikan tidak hanya memerlukan peserta didik yang pintar tetapi juga mampu mengutarakan pendapatnya. Kita mungkin sering mendengar guru-guru berkata: "percuma pintar tapi tidak berani berbicara, karena orang lain tidak akan tahu tentang kamu jika kamu hanya diam saja".Â
Kata-kata tersebut sering kali terlontar dari seorang guru, benar adanya jika tidak berbicara maka orang lain tidak akan tahu. Lalu bagaimana dengan peserta didik yang memiliki kepribadian introvert? la bukan tidak mampu, hanya saja memang akan sedikit sulit mengutarakan pendapatnya.
Seorang yang memiliki kepribadian introvert permasalahannya ialah pada cara dia berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, ia akan sangat sulit menempatkan diri dalam lingkungan yang mengharuskan kontribusi dengan orang lain. Sedangkan di dalam dunia pendidikan saat ini, terlebih jika sekolah tersebut sudah menggunakan kurikulum merdeka maka secara otomatis peserta didik akan lebih banyak melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan orang banyak, seperti diskusi kelompok. Atau seorang peserta didik akan diminta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Tentu saja itu menjadi tantangan bagi peserta didik yang memiliki kepribadian introvert.
Seorang yang memiliki kepribadian ini cenderung takut akan kegagalan, ia takut gagal karena terlalu memikirkan respon orang-orang. Itulah mengapa orang introvert sering dianggap sebagai sosok yang banyak berpikir. Sebelum bertindak dan berbicara, ia selalu berfikir berulang-ulang kali dan selalu mencari kata yang tepat, sehingga sering kali ia kehabisan waktu hanya karena berfikir.Â
Pribadi ini takut jika salah bertindak dan berbicara, takut dihakimi oleh orang lain, dan banyak lagi ketakutan-ketakutan lainnya. Selain itu, orang introvert juga takut jika tidak mempunyai teman, ia memang suka sendiri, tapi bukan berarti tidak membutuhkan seorang teman.
Ketidakmampuannya untuk dapat berkomunikasi dengan mudah menyebabkan ia selalu membutuhkan orang lain agar dapat mengajaknya berbicara. Tak heran jika ia tidak mempunyai teman, maka besar kemungkinan ia akan selalu mencari-cari alasan untuk menghindar dari tempat tersebut. Mentalnya yang sangat kecil inilah yang menjadi alasan mengapa ia membutuhkan seseorang yang bisa membantunya untuk menjadi lebih berani dan percaya diri.Â