Mohon tunggu...
Kirana Maharani Zudana
Kirana Maharani Zudana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Not Perfect But Still Trying

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengenal Tanaman Indigofera Tinctoria yang Namanya Dijadikan Referensi Kerajaan Tarumanegara!

22 November 2024   00:00 Diperbarui: 22 November 2024   03:34 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jauh sebelum pewarna sintetis mendominasi, nusantara telah memiliki primadona pewarna biru alami yakni Indigo. Dikenal sebagai "Java Indigo" atau masyarakat Indonesia biasa menyebutnya dengan nama tom,tarum, atau taum.

 Dari Jurnal Pendidikan Biologi (2014), mencatat bahwa pada tahun 352-395 M berdiri kerajaan Tarumanegara yang konon katanya nama kerajaan diambil dari nama tanaman tarum karena pada saat itu banyak dihasilkan tanaman tarum sebagai pewarna tekstil loh....!!!

Jadi Apa sih Indigofera Itu

Indigofera adalah tanaman dari keluarga Fabaceae dengan lebih dari 750 spesies. Tanaman semak ini sering dijumpai di Pulau Jawa. Ciri khasnya adalah cabang yang ditutupi rambut halus, daun menyirip dengan tangkai pendek, dan bunga kecil yang muncul di ketiak daun dengan warna beragam—merah, ungu, putih kehijauan, hingga kuning.

Mitos Tanaman Indigofera

Tanaman ini juga dibalut oleh berbagai mitos. Masyarakat jawa meyakini bahwa pewarnaan menggunakan warna biru Indigofera merupakan intervensi dari roh halus. Bayangkan ini: kain yang semula hijau berubah menjadi biru secara perlahan setelah terkena angin. Tak heran, proses ini dulu dianggap penuh keajaiban. Makanya sebelum proses pewarnaan, biasanya diawali dengan ritual khusus sebagai bentuk penghormatan. 

Ini Proses Pewarnaan Yang Sebenarnya

Gambar 2. Pembuatan Warna Indigofera (Sumber: https://youtu.be/Batak Explore)
Gambar 2. Pembuatan Warna Indigofera (Sumber: https://youtu.be/Batak Explore)
Proses pembuatan warna dari tanaman Indigofera dimulai dengan merendam daun-daun Indigofera dalam air selama beberapa waktu untuk melakukan fermentasi. Selama fermentasi, senyawa yang disebut indican dalam daun diubah menjadi pigmen biru melalui reaksi kimia. Setelah fermentasi, cairan yang dihasilkan diaduk untuk mempercepat proses oksidasi, yang mengubahnya menjadi warna biru indigo. 

Kemudian, cairan tersebut dibiarkan mengendap, dan pigmen biru yang terbentuk dikumpulkan. Setelah pengendapan, bubuk indigo yang terbentuk dikeringkan, sehingga siap digunakan sebagai pewarna alami untuk kain. Proses pewarnaannya pun cukup mudah—cukup celupkan kain ke dalam larutan atau oleskan, kemudian jemur hingga kering. 

Manfaat dan Simbol Selain Sebagai Zat Pewarna?

Gambar 3. Pewarna Indigofera pada kain batik  (Sumber: https://paktanidigital.com/)
Gambar 3. Pewarna Indigofera pada kain batik  (Sumber: https://paktanidigital.com/)
Dikutip dari Journal of Textile & Engineering (2014), tanaman indigofera berfungsi sebagai pupuk hijau dan penambah kesuburan tanah, sumber pakan ternak, dan pengobatan tradisional. Selain itu, bagi masyarakat jawa batik dengan motif berwarna biru indigo memiliki simbol sebagai seseorang kaya dan terhormat. 

Pewarna alam Indigofera juga dapat menyimbolkan ketelitian dan ketekunan karena proses pembuatan warna Indigofera yang rumit, mulai dari menanam dan memetik daun hingga fermentasi.

Indigofera memang menarik, bukan? Keindahan dan kegunaannya tak hanya mempengaruhi budaya kita, tetapi juga sejarah kerajaan Tarumanegara. Sayangnya, dengan berjalannya waktu, tanaman ini mulai terlupakan. Dengan membaca artikel ini, kamu turut berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya dan alam Indonesia. Ayo, mari kita jaga dan lestarikan keunikan bangsa kita!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun