Jauh sebelum pewarna sintetis mendominasi, nusantara telah memiliki primadona pewarna biru alami yakni Indigo. Dikenal sebagai "Java Indigo" atau masyarakat Indonesia biasa menyebutnya dengan nama tom,tarum, atau taum.
 Dari Jurnal Pendidikan Biologi (2014), mencatat bahwa pada tahun 352-395 M berdiri kerajaan Tarumanegara yang konon katanya nama kerajaan diambil dari nama tanaman tarum karena pada saat itu banyak dihasilkan tanaman tarum sebagai pewarna tekstil loh....!!!
Jadi Apa sih Indigofera Itu
Indigofera adalah tanaman dari keluarga Fabaceae dengan lebih dari 750 spesies. Tanaman semak ini sering dijumpai di Pulau Jawa. Ciri khasnya adalah cabang yang ditutupi rambut halus, daun menyirip dengan tangkai pendek, dan bunga kecil yang muncul di ketiak daun dengan warna beragam—merah, ungu, putih kehijauan, hingga kuning.
Mitos Tanaman Indigofera
Tanaman ini juga dibalut oleh berbagai mitos. Masyarakat jawa meyakini bahwa pewarnaan menggunakan warna biru Indigofera merupakan intervensi dari roh halus. Bayangkan ini: kain yang semula hijau berubah menjadi biru secara perlahan setelah terkena angin. Tak heran, proses ini dulu dianggap penuh keajaiban. Makanya sebelum proses pewarnaan, biasanya diawali dengan ritual khusus sebagai bentuk penghormatan.Â
Ini Proses Pewarnaan Yang Sebenarnya
Proses pembuatan warna dari tanaman Indigofera dimulai dengan merendam daun-daun Indigofera dalam air selama beberapa waktu untuk melakukan fermentasi. Selama fermentasi, senyawa yang disebut indican dalam daun diubah menjadi pigmen biru melalui reaksi kimia. Setelah fermentasi, cairan yang dihasilkan diaduk untuk mempercepat proses oksidasi, yang mengubahnya menjadi warna biru indigo.Â
Kemudian, cairan tersebut dibiarkan mengendap, dan pigmen biru yang terbentuk dikumpulkan. Setelah pengendapan, bubuk indigo yang terbentuk dikeringkan, sehingga siap digunakan sebagai pewarna alami untuk kain. Proses pewarnaannya pun cukup mudah—cukup celupkan kain ke dalam larutan atau oleskan, kemudian jemur hingga kering.Â
Manfaat dan Simbol Selain Sebagai Zat Pewarna?
indigofera berfungsi sebagai pupuk hijau dan penambah kesuburan tanah, sumber pakan ternak, dan pengobatan tradisional. Selain itu, bagi masyarakat jawa batik dengan motif berwarna biru indigo memiliki simbol sebagai seseorang kaya dan terhormat.Â
Dikutip dari Journal of Textile & Engineering (2014), tanamanPewarna alam Indigofera juga dapat menyimbolkan ketelitian dan ketekunan karena proses pembuatan warna Indigofera yang rumit, mulai dari menanam dan memetik daun hingga fermentasi.
Indigofera memang menarik, bukan? Keindahan dan kegunaannya tak hanya mempengaruhi budaya kita, tetapi juga sejarah kerajaan Tarumanegara. Sayangnya, dengan berjalannya waktu, tanaman ini mulai terlupakan. Dengan membaca artikel ini, kamu turut berkontribusi dalam melestarikan warisan budaya dan alam Indonesia. Ayo, mari kita jaga dan lestarikan keunikan bangsa kita!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H