(Contoh: Ketika saya menggunakan barang-barang branded dengan tujuan untuk mendapatkan pesona karismatik, saya ternyata bisa mengganti pusat keinginan saya dari fokus terhadap nilai material yang saya miliki kepada keinginan untuk belajar mengenai body language dan warna suara saya agar terkesan lebih berkarisma dan beretika.)
4. Memikirkan kembali keinginan yang kita miliki berarti juga memikirkan efek jangka panjang yang akan kita dapatkan dan hal-hal yang perlu diperjuangkan dalam mencapai keinginan tersebut (hubungan, waktu, uang, kedamaian hidup, kesehatan mental dan fisik).Â
Apakah hal tersebut sebanding dengan apa yang akan kamu keluarkan nantinya?
5. Memiliki keinginan itu berarti kita harus mengusahakannya secara individual. Orang lain bisa saja membantumu, tetapi mereka tidak ada tanggungan untuk membantumu sampai mendapatkan hal itu.Â
Nah sekarang, waktunya buka buku dan baca lagi resolusimu, goalsmu, prioritasmu, tahun ini. Bukannya daftar-daftar itu tertulis karena mengharuskan kamu untuk meraihnya dengan usaha personal? Begitu juga dengan keinginan-keinginan kita yang tidak tertulis.
***
Jika kita ingin memiliki keluarga yang lebih harmonis, lebih dekat dan beriman kepada tuhan, lebih sehat fisik dan mental atau memiliki environment yang lebih damai dan tenang? Bukannya semua itu menjadi tanggung jawabmu secara utuh dalam mencapainya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H