Surabaya - Dunia perkuliahan dan dunia pekerjaan hanya dibatasi dengan batasan tipis. Namun perbedaan antara kedua hal ini cukup signifikan sehingga butuh beberapa pelatihan atau magang.
Saat ini kampus sudah mewajibkan mahasiswanya untuk magang. Adanya program magang ini juga sebuah keuntungan bagi mahasiswa karena, program magang ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar ketika lulus nanti sudah punya pengalaman yang cukup. Bukan hanya sertifikat atau ijazah kelulusan saja
Namun, program magang ini seringkali digunakan oknum-oknum untuk 'menipu' para mahasiswa.
Para oknum ini memanfaatkan mahasiswa yang belum mengerti tentang dunia kerja, kemudian masih belum paham bagian diajarkan atau belajar dengan dimanfaatkan atau eksploitasi. Definisi eksploitasi ini bisa merugikan baik waktu, mental, dan fisik. Tapi ternyata imbalan yang didapatkan tidak sesuai dengan hal yang sudah diberikan ke perusahaan.
Seringkali ketika mahasiswa sedang mencari tempat magang para oknum ini memberi iming-iming seperti gaji yang besar atau konversi SKS yang cukup menggiurkan bagi mahasiswa.Â
Hal ini yang membuat perusahaan bisa semena-mena dengan karyawan magangÂ
Namun tidak semua perusahaan yang menerima magang berlaku curang.
Sebenarnya apa alasan perusahaan lebih banyak menerima karyawan magang dibandingkan karyawan tetap?
Setelah melakukan wawancara via daring dengan salah satu karyawan tetap perusahaan di Jakarta yang namanya di anonimkan dengan L.
Beliau menyampaikan kalau "Alasan kenapa lebih banyak terima anak magang itu, biasanya anak magang idenya lebih fresh, terus yang dikejar itu pengalaman kerja sedangkan kalo karyawan tetap ya kerjanya sesuai porsi. Terus juga kalo karyawan tetap itu lebih mahal maintenancenya soalnya butuh biaya kompensasi ini itu."