Mohon tunggu...
Kirana PawitraSari
Kirana PawitraSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga

Aku mahasiswa FISIP salah satu PTN di Indonesia yang memiliki hobi menulis baik isu nasional maupun internasional

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Mahasiswa Magang: Antara Pembelajaran dan Eksploitasi

1 April 2024   16:22 Diperbarui: 1 April 2024   21:40 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Internship. Sumber Ilustrasi: Unsplash/Jason Goodman.

Surabaya - Dunia perkuliahan dan dunia pekerjaan hanya dibatasi dengan batasan tipis. Namun perbedaan antara kedua hal ini cukup signifikan sehingga butuh beberapa pelatihan atau magang.

Saat ini kampus sudah mewajibkan mahasiswanya untuk magang. Adanya program magang ini juga sebuah keuntungan bagi mahasiswa karena, program magang ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa agar ketika lulus nanti sudah punya pengalaman yang cukup. Bukan hanya sertifikat atau ijazah kelulusan saja

Namun, program magang ini seringkali digunakan oknum-oknum untuk 'menipu' para mahasiswa.

Para oknum ini memanfaatkan mahasiswa yang belum mengerti tentang dunia kerja, kemudian masih belum paham bagian diajarkan atau belajar dengan dimanfaatkan atau eksploitasi. Definisi eksploitasi ini bisa merugikan baik waktu, mental, dan fisik. Tapi ternyata imbalan yang didapatkan tidak sesuai dengan hal yang sudah diberikan ke perusahaan.

Seringkali ketika mahasiswa sedang mencari tempat magang para oknum ini memberi iming-iming seperti gaji yang besar atau konversi SKS yang cukup menggiurkan bagi mahasiswa. 

Hal ini yang membuat perusahaan bisa semena-mena dengan karyawan magang 

Namun tidak semua perusahaan yang menerima magang berlaku curang.

Sebenarnya apa alasan perusahaan lebih banyak menerima karyawan magang dibandingkan karyawan tetap?

Setelah melakukan wawancara via daring dengan salah satu karyawan tetap perusahaan di Jakarta yang namanya di anonimkan dengan L.

Beliau menyampaikan kalau "Alasan kenapa lebih banyak terima anak magang itu, biasanya anak magang idenya lebih fresh, terus yang dikejar itu pengalaman kerja sedangkan kalo karyawan tetap ya kerjanya sesuai porsi. Terus juga kalo karyawan tetap itu lebih mahal maintenancenya soalnya butuh biaya kompensasi ini itu."

Selain melakukan wawancara dengan Kak L, kami juga melakukan wawancara dengan Kak N yang kebetulan sedang magang di salah satu instansi pemerintahan di Jakarta

Oleh karena itu, bagi mahasiswa yang ingin magang atau dalam tahap pencarian tempat magang. Pintar-pintar dalam mencari informasi calon tempat magang yang dituju, jangan malu untuk bertanya kepada orang lain yang pernah magang disitu.

Seperti yang disampaikan oleh Kak N "Sebagai mahasiswa kita ini harus kritis untuk mencari tahu, apalagi saat ini sudah serba digital jadi pencarian informasi tentang magang sudah lebih mudah untuk didapatkan, misal mencari di aplikasi TikTok, LinkedIn, Instagram, dan aplikasi lainnya. Jangan sampai kita mendapatkan tempat magang yang jobdesk-nya tidak sesuai dengan kontrak perjanjian di awal."

Jadi sebagai mahasiswa mulai lah mencari informasi sebanyak-banyaknya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun