Pebulutangkis Indonesia yang sudah gantung raket ini lahir pada 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat dan dikenal karena rivalitas sengitnya dengan Lin Dan.Â
Prestasi Taufik selama berkiprah di ajang bulutangkis dunia juga sangat mengesankan, total meraih 27 gelar dan 19 kali jadi runner up sebelum memutuskan pensiun.
Dia memenangi titel Indonesia Open sebanyak enam kali sejak 1999 hingga 2006. Taufik Hidayat pernah meraih medali emas, perak, dan dua kali perunggu di Kejuaraan Dunia; 3 emas (1998, 2002, dan 20016), satu perak dan dua medali perunggu di Asian Games; 2 medali emas, satu perak dan tiga perunggu di Thomas Cup; dan 2 emas di SEA Games.Â
Taufik Hidayat juga merebut medali emas di Olimpiade Athena 2004. Dia memegang rekor sebagai pemain tunggal di kompetisi tunggal dengan rekor smes terkencang yaitu 305 km/jam pada laga kontra Ng Wei di semifinal Kejuaraan Dunia 2006. Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam.
Kebangsaan Indonesia
Lahir
10 Agustus 1981 (umur 42)
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Tinggi
175 cm (5 ft 9 in)
Berat
65 kg (143 pon) (143 pon)
Pelatih
Mulyo Handoyo
Taufik mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol[butuh rujukan]. Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam[butuh rujukan], sehingga banyak pemain lain yang mencoba untuk melakukan hal tersebut, tetapi belum ada yang sebaik Taufik. Taufik juga dapat melakukan pukulan drop shot dan permainan net dengan baik. Pada 30 Januari 2009, Taufik mundur dari Pelatnas Cipayung, Setelah ia menjadi pemain profesional.Â
Pada November 2012, Taufik membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA), berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Taufik juga kerap memberi kritik performa timnas, utamanya dari sektor tunggal putra.
Ia telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H