Mohon tunggu...
Daffa alvaro
Daffa alvaro Mohon Tunggu... Lainnya - Smp
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hobi saya bermain basket kepribadian saya ,saya suka main

Selanjutnya

Tutup

Raket

Taufik Hidayat (Legenda) Bulutangkis

29 Oktober 2023   03:35 Diperbarui: 29 Oktober 2023   05:26 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Pebulutangkis Indonesia yang sudah gantung raket ini lahir pada 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa Barat dan dikenal karena rivalitas sengitnya dengan Lin Dan. 

Prestasi Taufik selama berkiprah di ajang bulutangkis dunia juga sangat mengesankan, total meraih 27 gelar dan 19 kali jadi runner up sebelum memutuskan pensiun.

Dia memenangi titel Indonesia Open sebanyak enam kali sejak 1999 hingga 2006. Taufik Hidayat pernah meraih medali emas, perak, dan dua kali perunggu di Kejuaraan Dunia; 3 emas (1998, 2002, dan 20016), satu perak dan dua medali perunggu di Asian Games; 2 medali emas, satu perak dan tiga perunggu di Thomas Cup; dan 2 emas di SEA Games. 

Taufik Hidayat juga merebut medali emas di Olimpiade Athena 2004. Dia memegang rekor sebagai pemain tunggal di kompetisi tunggal dengan rekor smes terkencang yaitu 305 km/jam pada laga kontra Ng Wei di semifinal Kejuaraan Dunia 2006. Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam.

Kebangsaan Indonesia

Lahir

10 Agustus 1981 (umur 42)

Bandung, Jawa Barat, Indonesia

Tinggi

175 cm (5 ft 9 in)

Berat

65 kg (143 pon) (143 pon)

Pelatih

Mulyo Handoyo

Taufik mencatatkan namanya sebagai pemain tunggal putra dengan pukulan smash tercepat yang mencapai 305 km/jam pada semifinal Kejuaraan Dunia 2006 di Madrid, Spanyol[butuh rujukan]. Ia juga dikenal dengan pukulan backhand smash tercepat yang mencapai 206 km/jam[butuh rujukan], sehingga banyak pemain lain yang mencoba untuk melakukan hal tersebut, tetapi belum ada yang sebaik Taufik. Taufik juga dapat melakukan pukulan drop shot dan permainan net dengan baik. Pada 30 Januari 2009, Taufik mundur dari Pelatnas Cipayung, Setelah ia menjadi pemain profesional. 

Pada November 2012, Taufik membangun sebuah pusat pelatihan bulu tangkis yang bernama Taufik Hidayat Arena (THA), berlokasi di Ciracas, Jakarta Timur. Taufik juga kerap memberi kritik performa timnas, utamanya dari sektor tunggal putra.

Ia telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka: 1999, 2000, 2002, 2003, 2004, dan 2006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun