Mohon tunggu...
Rizky PratamaPutra
Rizky PratamaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

TEKNIK ELEKTRO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Rekayasa untuk Rekayasawan

20 Juni 2022   03:26 Diperbarui: 20 Juni 2022   06:36 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang rekayasawan harus selalu mencekoki komponen ketenangan di bagian dalam rancangannya. Oleh karena itu identifi kasi buah suatu benda sangat diperlukan, demikian pula ketegasan terbit target benda itu sendiri. Untuk menyurutkan komponen buah, percobaan keselamatan jumlah  suatu benda harus dilaksanakan sebelum benda ters ebut merembes manufaktur. Setelah manufaktur pun benda itu juga harus selalu dipantau kes elamatan penggunaannya. Produk pelaksanaan yang tunduk akan selalu dis ertai tambah pros edur penghijrahan di masa menjalani buah yang tak di duga sebelumnya.

Secara spasial penerapan teknologi di suatu bekas bisa mencengkam bekas lain dan bertubrukan secara global. Dari segiwaktu, pendayagunaan teknologi di zaman waktu ini upas saja membuat kebinasaan udara yang akibatnya baru upas dirasakan oleh tingkatan yang akan tampak. Kehadiran seorang rekayasawan bertenaga uraian barat yang rasional disertai kepandaian timur yang selalu memikirkan keselarasan tambah alamnya sangat didambakan; ihwal ini berisi bahwa rekayasawan terkandung menyimpan rekognisi global dan temporal. Rekayasawan yang demikian akan menyimpan anugerah memeriksa kemungkinan di depannya dan tambah penuh gagasan yakin awak menetapkan preferensi karirnya.

Keputusan memintal suatu karir seyogyanya memikirkan petunjuk pokok moralnya, bahara-bahara sarjana yang akan dihadapinya dan tetap saja pengetahuan peri abun-abun dan ajakan perusahaan yang akan dipilihnya. Selain itu, terlazim disadari bahwa peredaran ilmu dan teknologi teka dan sedang beranak pinak tambah pesatnya. Hal ini bertubrukan untuk bentuk preferensi teknologi jumlah suatu perusahaan, yang juga memaksa rekayasawan menjelang selalu menyampaikan dan belajar.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun