Mohon tunggu...
Rizky PratamaPutra
Rizky PratamaPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

TEKNIK ELEKTRO

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Rekayasa untuk Rekayasawan

20 Juni 2022   03:26 Diperbarui: 20 Juni 2022   06:36 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekayasa pada kenyataannya lebih banyak main di bagian dalam perusahaan-perusahaan yang mencari keuntungan, dan perusahaan-perusahaan dimaksud tertanam di bagian dalam bentuk masyarakat dan tertib pemerintah yang rumit, sehingga tertib atau orientasi-orientasi moral di bagian dalam rekayasa berperan semakin kompleks.

Kata etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang secara sempit berisi aturan atau gerak-gerik susila . Jika arti ethos adalah perilaku tata krama istiadat berwai bisa ditafsirkan bahwa bab ini sudah dikenal jauh lebih termin lagi seusia kitab-kitab tua yang kira terdapat pada abad ke 25 SM yang menjadi dasar ideologi etika Khong Fu Cu . 

Etika juga diartikan pula seperti filsafat moral yang bertalian dengan penyelidikan tentang tindakan-tindakan tunduk ataupun menurun pribadi di bagian dalam mencengkam kebahagiaannya. Apa yang dibicarakan di bagian dalam etika adalah kampanye pribadi, yaitu tentang jenis tunduk atau menurun atau etik - etik tindakan pribadi menjelang menggapai kebahagiaan tempuh tentang kearifannya bagian dalam bertindak .

Menurut Runes terdapat dua kesusahan penting tentang etik kebaikan. Pertanyaan pertama adalah mengenai arti suatu etik dan bagian suatu kebaikan. Pertanyaan kedua adalah mengenai apa yang disebut dengan baik dan adakah yang lebih baik. Teori Konsekuen yang dipelopori oleh filsof Inggris Jeremy Bentham dan John Stuart Mill , mengekspresikan bahwa hal bermoral atau tidak, ditentukan berdasarkan konsekuensi langkah terkandung. 

Di bagian dalam teori ini, melihat memilih apakah akan mengerjakan pilihan A atau B, dibutuhkan dugaan mengenai konsekuensi pekerjaan A dan B, serta pengetahuan tentang tahap konsekuensi yang terbaik. 

Aplikasi sosial hedonisme di bab bagian dalam publik adalah Utilitarianisme yang doktrinnya mengekspresikan bahwa kebaikan sosial harus ditentukan oleh akhir terbaik yang upas diberikan untuk yang terbanyak. Pembagian moral yang lain adalah berlapiskan objek balasan yang butuh dicapai oleh jiwa hormat seperti individu, seperti distributor keturunan ataupun seperti warga negara, sehingga dikenal etika individu, etika keturunan, dan budi pekerti negara. 

Dari studi di awal upas dirasakan bahwa pengenalan moral sangat terpulang motivasi orang, hormat secara diktum maupun berkelompok. Maslow menyelaraskan target jiwa bab bagian dalam bentuk piramida yang dikenal seperti Hirarki Kebutuhan Maslow. Di bab bagian dalam piramida Maslow, alur belakang membentangkan tujuan paling mendasar diktum, yaitu target fisik yang merangkum makan minum, sandang dan kusen.

Rekayasa. Rekayasa adalah pada wicara dari engineering yang kali ini kita ingat tambah perkataan teknik. Arti perkataan teknik itu s endiri adalah pelaksanaan ilmu untuk kes ejahteraan kerabat orang (Zen, 1981: 10). mempersempit definisi itu, sehingga rekayasa adalah pelaksanaan ilmu pandangan bagian dalam penerapan sumber kekuatan udara demi guna jumlah publik dan umat manusia sedangkan rekayasawan adalah berjuang yang menulis benda dan proses-proses menjelang menyetujui keinginan pokok manusia (pangan, papan dan sandang), tambah hukuman tambahan, meningkatkan kemudahan, energi dan kecantikan di bagian dalam kehidupan orang sehari-hari Teknologi. Batasan teknologi sangatlah bervariasi. 

Oleh Ogburn disampaikan bahwa teknologi seumpama sekarakter puncak gunung es. Oleh karena itu terlazim sekali memandang teknologi terbit berbagai titik temu agar ada gagasan yang lebih luas.

  • Teknologi seperti muatan buatan,
  • Teknologi seperti urusan jiwa,
  • Teknologi seperti himpunan pandangan.

Di bagian dalam usaha globalisasi yang berkeinginan menghentak ke hadap industrialisasi, perebutan wilayah dan pengembangan teknologi dianggap sangat penting, agar mampu bersilaju bagian dalam hal menghasilkan benda berkualitas lebih baik, lebih murah, tenang dan tenteram atau risikonya pendek dan ramah lingkungan (Soehendro, 1996). 

Perkembangan ilmu dan teknologi dianggap padanan kata tambah pembentukan peradaban berbudaya, sebaliknya kultur pikir berbudaya yang ilmiah akan menumbuh suburkan ilmu dan teknologi berbudaya. Membicarakan ketenangan harus diawali tambah pengetahuan peri kes elamatan atau tenang dan tenteram itu sendiri. Sesuatu (perlengkapan, prosedur) adalah tenang dan tenteram jumlah seseorang atau wadah famili jika seseorang atau wadah famili tersebut menangkap buah (penerapan)-nya memercayai tuntunan-tuntunan etik yang final mapan; sedangkan buah adalah jalan terjadi sesuatu yang tidak diharapkan atau materi yang merugikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun