Baiklah Abah mencoba mencari keadilan dari negara kecilnya
Keluarga
Dia besarkan anak-anaknya dengan cinta
Dia penuhi kebutuhan anak-anaknya dengan menjadikan kepala sebagai alas kaki
Dan kaki menjadi kepala
Kini anak-anaknya sudah berjaya
Abah mulai merasakan keadilan itu menampakan batang hidungnya
tak perlu lagi menjadi mata-mata untuk menjemputnya
Setidaknya seumur hidupnya kepahlawanannya membuahkan hasil
Abah melupakan kiprahnya menjadi mata-mata negara
koreksi, bukan Abah yang melupakan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!