Arti Perjanjian Baru
Perjanjian Baru menjelaskan Kabar Baik bahwa Yesus Kristus, Anak Allah, datang ke dunia yang hancur, hidup sempurna, hidup tanpa dosa, dan mati sebagai penjahat untuk membayar dosa dunia. Dengan hal itu Perjanjian Baru memanggil orang untuk berbalik dari jalan mereka dan percaya kepada Yesus dan mengikuti Dia.
Perjanjian Baru kemudian menunjukkan permulaan Gereja yang sedang mengumpulkan orang-orang untuk hidup dan menyambut Kerajaan dan kehendak Allah di bumi. Perjanjian Baru mengungkapkan Yesus sebagai Mesias, melihat kembali kehidupan dan ajaran-Nya sebagai dasar bagi gereja dan penyebaran Injil.
Perjanjian Baru menyoroti pemenuhan banyak nubuatan Perjanjian Lama, termasuk lebih dari 300 nubuatan dalam kehidupan Yesus Kristus. Perjanjian Baru mengungkapkan bagaimana Yesus memenuhi ramalan tentang Mesias dan memberikan banyak ajaran dan mukjizat-Nya, bersama dengan tulisan-tulisan para pengikut-Nya yang paling awal.
Perjanjian Baru dimulai dengan Yesus datang sebagai penggenapan Hukum, Orang-orang Yahudi (atau bukan Yahudi) tidak lagi perlu memenuhi Hukum untuk menemukan penebusan; Yesus menawarkan pengampunan dan hidup kekal bagi semua yang percaya kepada-Nya. Dalam Perjanjian Baru, Yesus menawarkan diri-Nya sebagai fokus penyembahan, mengklaim sebagai jalan, kebenaran, dan hidup, dan bahwa tidak ada yang bisa datang kepada Bapa kecuali melalui Dia (Yoh.14: 6).
Isi Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Seluruh Alkitab, baik Perjanjian Lama dan Baru menunjuk pada Yesus. Perjanjian Lama menantikan Yesus, Perjanjian Baru menjelaskan pekerjaan Yesus yang sudah selesai.Â
Perjanjian Lama dimulai dengan orang-orang Israel, yang melaluinya Yesus akan datang ke dunia, Perjanjian Baru menjelaskan bagaimana Kabar Baik Yesus akan sampai ke ujung bumi, Tuhan berbicara melalui para nabi di Perjanjian Lama, Di Perjanjian Baru, Dia telah berbicara melalui Yesus, Putra-Nya. Perjanjian Lama mengatur ceritanya, dimulai dengan Penciptaan dunia, Perjanjian Baru adalah kesimpulan, dengan mengungkapkan Yesus, Anak Allah, dan semua ciptaan dibuat melalui Dia.
Hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian BaruÂ
Perjanjian Lama sering dikutip oleh penulis Perjanjian Baru. Ada kurang lebih 2650 kutipan dari Perjanjian Lama di dalam Perjanjian Baru, yaitu kurang lebih 350 kutipan langsung dan 2300 kutipan tidak langsung serta persamaan bahasa. Dengan kata lain, rata-rata terdapat satu kutipan Perjanjian Lama dalam setiap tiga ayat Perjanjian Baru. Kitab Yesaya dan Mazmur paling sering dikutip (masing-masing lebih dari 400 kali). Hanya kitab Kidung Agung yang tidak dikutip Perjanjian Baru.Â
Perjanjian Lama merupakan dasar untuk memahami Perjanjian Baru, antara lain:Â
- Dari segi Bahasa (Bahasa Yunani dalam Perjanjian Baru banyak dipengaruhi oleh Bahasa Perjanjian Lama)
- Dari segi sejarah (sejarah Perjanjian Lama dilanjutkan oleh sejarah Perjanjian Baru)
- Dari segi teologi (tema-tema teologi Perjanjian Lama, seperti penciptaan, dosa, hukuman, pertobatan, kurban, keselamatan, dsb menjadi dasar teologi Perjanjian Baru).