Mohon tunggu...
Kingkin BPrasetijo
Kingkin BPrasetijo Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis

Suka ngebolang atau bersepeda menikmati keindahan alam karya ciptaan Tuhan. Pencinta semburat jingga di langit pagi dan senja hari. Suka nonton film dan membaca dalam rangka menikmati kesendirian.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Biar Hati Bicara (Part 9)

9 November 2024   14:53 Diperbarui: 9 November 2024   15:22 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

     "Mlongo bae, maem opo(bengong saja, makan apa)?"

     "Podo awakmu!" sahutnya acuh.

     "Kalau aku enggak makan?" ledek Andara iseng.

     "Aku enggak makan juga." Jawabnya tanpa menengok. Dahi Andara mengernyit, sesaat gadis itu memperhatikan Sena dengan seksama. Memastikan sesuatu, ada yang tidak beres pada cowok yang selalu ada untuknya itu. Tanpa berkata apa-apa lagi, Andara berlalu meninggalkan meja mereka.

     Devandra belum kembali bergabung, sampai makanan siap di atas meja. Laki-laki itu asyik bercerita ramah dengan pemilik warung. Logat Bali yang kental, bertemu dengan suara medok bu Harsiti terdengar lucu. Andara menjadi penengah, ketika si ibu kesulitan memahami bahasa Devandra. Sesekali terdengar gelak tawa, Abimanyu pun ikut tertawa. Tentang Sena, jangan ditanya. Tidak berubah.  

     Setelah pesanan terhidang, Devandra dan Andara bergabung. Mereka pun menyantap makanan tradisional itu dalam diam, setelah sebelumnya Devandra sempat menyebabkan masalah. Makanannya menyembur, dan tersedak karena makan sambil mengomentari menu yang baru pertama kali disantapnya. Andara sibuk menepuk punggung kakak angkatnya, Abimanyu memberinya minum, dan Sena hanya menatap sebal.    

     "Bagaimana, sudah enakkan, Bli?" Laki-laki itu mengangguk, meneguk kembali es jeruk yang tinggal sedikit, lalu tersenyum lega.

     "Maaf ya, jadi mengurangi kenikmatan makan kalian." Katanya tidak enak hati.

     "Enggak apa-apa, Bli. Tetap nikmat kok," jawab Abimanyu ramah. Sena tersenyum tipis. Abimanyu mencatatnya sebagai yang pertama sejak mereka bertemu laki-laki yang mengalihkan perhatian Andara. Kemajuan yang cukup menggembirakan. Lumayan, daripada jutek terus.

     Selesai makan, Sena berdiri untuk membayar makanan yang mereka santap. Devandra sudah mau ikut berdiri, tetapi ditahan oleh Andara. Keduanya sempat berdebat dengan suara pelan, yang masih dapat ditangkap oleh Abimanyu. Intinya, Andara memberitahu kalau hari ini Sena ulang tahun. Mendengar penjelasan gadis berambut berekor kuda itu, Devandra mengalah.

     "Sena, selamat ulang tahun. Maaf, mengacaukan acara kalian." kata Devandra begitu Sena selesai bertransaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun