Mohon tunggu...
Kingkin BPrasetijo
Kingkin BPrasetijo Mohon Tunggu... Guru - Guru yang suka menulis

Suka ngebolang atau bersepeda menikmati keindahan alam karya ciptaan Tuhan. Pencinta semburat jingga di langit pagi dan senja hari. Suka nonton film dan membaca dalam rangka menikmati kesendirian.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Biar Hati Bicara (Part 8)

8 November 2024   17:57 Diperbarui: 8 November 2024   20:12 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

       Peristiwa di bakso super mantep beberapa hari lalu, sempat membuat Abimanyu berpikir ulang memanfaatkan Sena untuk mendekati Andara. Sayangnya, dia belum menemukan cara lain. Bantuan yang ditawarkan Boim dan Petra terpaksa ditolak, Abimanyu tidak mau Andara tidak nyaman dengan banyak orang yang terlibat. Abimanyu merasa mampu mengatasi masalahnya sendiri. Tidak masalah masih memanfaatkan Sena, yang penting hubungannya dengan Andara sudah mengalami kemajuan pesat. Andara menjawab pesan-pesannya dengan cepat, tidak seperti awal perkenalan mereka. Beberapa kali, malah Andara berinisiatif mengirim pesan terlebih dahulu.

     Seperti semalam, gadis itu mengirim pesan, tepatnya mengundang Abimanyu ikut memperingati ulang tahun Sena. Pesan yang sama, diterimanya dari Sena juga. Andara berhasil memaksa Sena, untuk mentraktir mereka di Kuno Kini Kafe. Kenapa ke sana, nanti bisa ditanyakan kepada Andara alasannya ngotot memilih tempat itu. Secara posisi, kafe itu sama sekali tidak menguntungkan buat mereka. Selain agak jauh, juga berlawanan arah dengan tempat tinggal mereka. Abimanyu tidak terlalu peduli dengan pilihan gadis itu, baginya yang penting bisa jalan bersama sudah lebih dari cukup.

     Begitu bel berbunyi, Abimanyu segera meninggalkan kelasnya menuju tempat Yamaha Vixion milik sopirnya diparkir. Abimanyu sengaja tidak memakai motornya sendiri, untuk mengimbangi Susuki GRX 150 milik Sena. Dia tidak mau terlihat lebih menonjol, meski kenyataan memang begitu. Sampai di tempat Parkir, Abimanyu melihat Andara dan Sena sudah menunggu. Keduanya tampak sedang mengobrol, sambil tertawa lepas. Bukan baru sekali ini Abimanyu melihat keduanya intim, nyatanya hatinya tetap merasa tidak nyaman.

      Meski Sena terang-terangan mendorongnya dekat dengan Andara, tetapi dia bisa merasakan hati gadis itu bukan untuknya. Melihat gadis yang dicintainya begitu akrab dengan laki-laki lain, membuat kepercayaan diri Abimanyu terjun payung.

      "Enggak usah cemburu, kamu hanya perlu meyakinkan Dara bahwa kamu sungguh-sungguh mencintainya. Aku atau cowok-cowok itu, bukan ancaman bagi hubungan kalian," kata Sena beberapa waktu lalu. Saat itu, mereka sedang duduk-duduk di bawah pohon, tidak jauh dari air terjun Widuri. Andara dan teman-temannya tengah asyik bermain air, berbaur dengan pengunjung yang lain. Abimanyu memutuskan untuk bergabung dengan Sena yang menolak bermain air, karena alasan tidak membawa baju ganti. Padahal sebenarnya mereka tidak perlu itu. Terik matahari akan berbaik hati membantu mengeringkan kembali baju mereka.

      Bersyukur sinar terik matahari saat ini, tidak mampu menembus pepohonan yang melindungi obyek wisata alam yang dikenal sebagai tempat cerita Jaka Tarub dan tujuh bidadari mandi. Konon katanya, di air terjun Widuri inilah terjadinya peristiwa tidak terpuji Jaka Tarub, yang mengakibatkan Nawang Wulan terikat padanya. Mungkinkah di sini, Abimanyu bisa membuat Andara terikat? Berkhayal saja kamu Bi!

      Hari Sabtu wisata alam yang terletak di desa Kemadohbatur, sekitar 18 km dari tempat tinggal Andara, lumayan ramai. Semakin siang, pengunjung semakin banyak. Lumayan buat refreshing, sambil menikmati suasana pedesaan yang masih asri. Fasilitas parkir, dan trek menuju tempat wisata cukup bagus. Bisa ditempuh menggunakan kendaraan roda dua, atau empat. Lalu lanjut jalan kaki sebentar. Kecuali pesepeda seperti mereka, bisa parkir tidak jauh dari lokasi wisata.

      "Kenapa Sen, kamu enggak suka Andara? Bukankah kalian dekat?" Abimanyu memecah keheningan. Netra tajamnya menatap Sena, mencoba menyelami pikiran cowok di sebelahnya. Kata orang, tidak ada persahabatan sejati antara laki-laki dan perempuan. Pasti ada riak rasa yang mengusik salah satu, atau keduanya. Begitu pun dengan Andara dan Sena, Abimanyu dapat menangkap jelas perasaan kagum Andara kepada cowok kalem kakak kelasnya itu.

      Sekilas Abimanyu menangkap Sena tersenyum getir. Hanya sekilas, dengan cepat ekspresi cowok yang berusaha menampilkan kesan kalem itu, kembali datar. Sena membuka botol minumnya, lalu meneguk air berwarna kuning itu kasar. Abimanyu dapat menangkap kegelisahan kakak kelasnya itu.

      "Dara sudah seperti adik bagiku. Kebetulan aku enggak punya adik, dia butuh kakak. Klop, kaya tutup ketemu tumbu." Kata Sena tergelak. Mata pemuda berkulit sawo matang itu, tidak lepas dari gadis berambut ekor kuda yang sudah berantakan. Andara terlihat sangat bahagia, tawa tidak lepas dari wajahnya.

     "Tapi Andara menyukaimu, Sen!" desak Abimanyu, yang membuat pandangan Sena beralih padanya. Sesaat Sena terdiam, lalu tertawa lirih. Abimanyu dapat menangkap rasa sakit yang coba disembunyikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun