Â
   Puas di lantai dua, kami diajak turun melalui tangga darurat menuju halaman belakang dan ruang bawah tanah. Anak-anak sangat antusias masuk ke dalam ruang bawah tanah yang konon katanya menyambung ke salah satu rumah yang dibuat oleh arsitek yang sama yaitu J.F.L Blankenberg.
   Dari Museum Proklamasi kami berpindah ke Tugu Proklamasi yang terletak di Jl Proklamasi no 1, dulu jl Pengangsaan Timur no 56, tempat kediaman Soekarno sekaligus tempat dibacakannya Naskah Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945. Museum yang dikelilingi banyak pepohonan cukup ramah untuk anak-anak mau pun orang tua. Bersyukur, cuaca cukup bersahabat sehingga anak-anak berlarian dengan bahagia. Setelah berfoto di depan Monumen Sang Proklamator, kami bergegas pulang kembali ke sekolah.
   Memperkenalkan sejarah adalah kewajiban setiap orang dewasa agar anak-anak kita tidak melupakan perjuangan para pahlawan yang sudah mengusahakan kemerdekaan Indonesia. NKRI HARGA MATI!  Â
Note:
Pengalaman membawa anak-anak mengenal sejarah di sekitar lingkungan mereka tumbuh.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H