Perlahan.........
ku kecup pipimu yang masih ranum
Sesaat kemudian, kulihat tawamu yang renyah memecah keheningan
Tibatiba ada yang perih menyeruak kedalam dadaku tanpa permisi lagi
mengadukaduk  perasaanku yang semakin hari semakin berat kehilangan tawamu yang lucu
Hai sang waktu ...
Bolehkah engkau berpihak kepadaku
Jangan melaju terlalu cepat mengganti hariku
Biarkan aku menikmati malam dengannya tanpa terusik
Oleh mentari pagi yang mengusir gelapmu yang selalu kunantikan
Aku tergugu dan terpaku diruangku tanpa mampu menghadangmu
Engkau melaju tanpa menghiraukan pintaku yang kupasung diujung mimpi
Wahai mentari...
Bolehkan engkau tak cepatcepat memeluk bumi
Menunda hangatmu untuk mengecupi embun pagi diujung daun
Ach... mentari ternyata engkau tak bisa menahan  untuk tidak menampakan diri
Senja....
Bolehkah aku meminta
Jangan cepat berlalu dengan semburat jinggamu
Aku masih ingin melihatmu dengan segala keindahanmu
Ach ...senja ternyata engkau juga cepat berlalu meninggalkanku
Ya Rabb..
Ternyata
Hanya
Engkau
yang tak
pernah
Berlalu
Dari
Hatiku
Good Nite
Kine Risty
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H