Mohon tunggu...
Kineisha Alifa Adithy Putri
Kineisha Alifa Adithy Putri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

crocheters and kpopers

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Harapan Terakhir Teman Kita yang Terancam

31 Maret 2024   21:49 Diperbarui: 31 Maret 2024   22:01 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Di dunia ini, kita hidup berdampingan bukan dengan manusia saja, melainkan dengan mahluk mahluk ciptaan Tuhan lainnya seperti hewan dan tumbuhan.

Kehidupan yang kita jalani sebagai manusia dengan banyaknya polemik yang terjadi memanglah suatu hal yang berat, tetapi pernahkah kalian memikirkan bangaimana kehidupan teman-teman kita lainnya yang merasakan kesulitan yang sama beratnya ?

bayangka jika rumah kita yang tiba-tiba terbakar karena ulah manusia lain, dan kita tidak dapat melakukan apa-apa ?

atau mungkin kita sedang berada di pelukan ibu, tiba-tiba ada manusia lain yang mengambil kita dan membunuh ibu kita?

Apa yang kita rasakan? sedih bukan?

Itulah yang yang di alami oleh teman-teman kita ,yaitu satwa endemik indonesia yang sangat dikenal oleh semua orang , bernama Orangutan 

Orangutan memiliki kehidupan yang penuh akan ancaman dikarenakan banyak terjadinya penggundulan hutan akibat pembukaan lahan, dan perburuan satwa illegal yang masih sering terjadi di Indonesia.

Tentunya keadaan ini sangat memprihatinkan dan harus di tindak lanjuti agar satwa endemik Indonesia ini dapat terhindar dari kepunahan.

Oleh karena itu, pemerintah membuat Taman Nasional Tanjung Puting, yang merupakan  harapan terakhir dalam perlindungan Orangutan.

 Taman Nasional Tanjung Puting, merupakan konservasi Orangutan terbesar di dunia. Terletak di jantung Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan tengah.

Taman Nasional Tanjung Puting bukan hanya taman nasional pertama di Indonesia yang berfungsi sebagai pusat rehabilitasi Orangutan, tetapi taman nasional ini juga merupakan situs konservasi Orangutan terbesar di dunia.

Cikal bakal Taman Nasional Tanjung Puting sudah dimulai sejak pembentukan cagar alam dan suaka margasatwa oleh pemerintah Hindia Belanda, tepatnya tahun 1937

Luas kawasan Taman Nasional Tanjung Puting yang di huni oleh satwa endemik Indonesia ini mencapai 3.550 kilometer persegi atau setara dengan 415.040 hektare. Luas tersebut terdiri dari Suaka Margasatwa seluas 300.040 hektare, hutan produksi 90.000 hektare, dan kawasan perairan 25.000 hektare. 

Pengelolaan taman nasional ini dilakukan berdasarkan zonasi, meliputi zona inti, zona rimba, pemanfaatan, rehabilitasi, hingga zona tradisional dan perlindungan bahari. Secara umum, Taman Nasional Tanjung Puting memiliki tugas pokok yaitu pengelola konservasi sumber daya alam dan ekosistemnya.

Oleh karena itu, Taman Nasional Tanjung Puting menjadi tempat yang cukup aman untuk menunjang kehidupan Orangutan, dan dapat dijadikan harapan terakhir bagi Orangutan untuk bertahan hidup tanpa gangguan dari manusia.

Diharapkan, dengan adanya Taman Nasional Tanjung Puting, satwa endemik Indonesia ini dapat tercegah dari kepunahan, dan dapat bertambah populasinya di alam liar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun