Sudah pernah ke Macao? Yang belum sama dengan saya dong. Kebetulan Kompasiana ngajakin hadir untuk acara Dinner "2018 year of Macao Gastronomy" di Jalan Raya Kemang. Tepatnya Jalan Kemang Raya No. 81 Jakarta Selatan. untuk mendengarkan, melihat serta merasakan tentang kehebatan kuliner ala Taste of Macao dengan tampilan Demo masak Chef Ragil Imam Wibowo. Sebagai Founder of Nusa Indonesia Gastronomy Restaurant
Penyandang gelar Professional chef dengan tangan dinginnya olahan yang dibuatnya menjadikan penikmat masakannya puas luar biasa.
Ini terbukti bahwa Asian Cuisine Chef the Year 2018 [Regional] disabetnya, kemudian masih ditahun 2018 mengantongi lagi penghargaan Internasional World Gourmet Summit(WGS) Award Of Excellent 2018. Anugerah khusus bagi kepala koki yang terjun didapur penyaji masakan Asia.
Taste of Macao mengundang keingin tauan saya bertambah bergejolak, maklum harap maklum, namun demikian hal ini mungkin akan mewakili pertanyaan anda juga yang ingin tau tentang kuliner Macao di "Nusa Indonesia Gastronomy Restaurant".
Dari luar ternampak Bangunan Klasik terjaga apik menyenangkan siapa saja yang akan masuk.
Saya masih menyorot tentang situasi didalam restaurant, tatanan elok, dekorasinya ramah dimata, ruangan yang dipadu padankan dengan barang etnik klasik. Membawa orang membayangkan ingin ngopi santai menikmati hidangan sore dan malam.
Tak lama kami dipersilahkan untuk melihat serta memperhatikan suguhan Demo memasak chef Ragil.Tiga macam masakan diantaranya berupa masakan hidangan pembuka, hidangan utama dan hidangan penutup.
Sambil mendemokan masakannya dengan cepat Serta tangan yang lincah dan cekatan, kami juga diberikan berbagai penjelasan Bagaimana makanan dari Arika, portugis bisa tersaji lengkap. Dengan taste mengikuti kegemaran para penyuka kuliner.
"Perjalanan menuju chef professional ini tidak lepas dari dukungan Ibundanya yang tegas dan banyak mengkritik" katanya disela-sela memperlihatkan cara memasak yang sangat praktis dan mudah tetapi rasanya aduhai.
Banyak lagi penjelasan-penjelasannya, misalnya tentang bahan ikan asin yang dibuat tanpa menjemur terpaan sinar matahari tetapi dengan cara ikan diberi garam lalu dmasukkan/dipendam kedalam tanah. Ini unik memang karena rasa ikan asinnya juga enak dengan tekstur yang lembut mempur. Lezat. Nah, yang ini dibuat untuk "Macanese Codfish"
Pada saat makan malam dimulai, kami tamu undangan akan menikmati suasana makan malam ala Gala Dinner, jadi tidak dihidangkan secara prasmanan, tetapi kita di service dengan daftar menu yang sudah diatur dan sesuaikan. Maksudnya kami duduk manis lalu dilayani.
Kesemua sajian tersebut diatas berasal dari beberapa negara kemudian dimodifikasi rasa dan tampilannya menyesuaikan selera rasa yang digemari oleh penikmat kuliner yang ada di masing-masing Negara. Namun demikian rasa aslinya atau induknya dari kgas makanan itu sendsiri tidak berubah.Â
Oleh sebab begitu banyaknya kuliner yang ada di Macao semua serba istimewa rasanya, pada tahun 2018 Macao dinobatkan sebagai kota kreatif Bidang Gastronomi oleh UNESCO, tepatnya pada bulan Januari 2018. Macao special Administrativ region Goverment dan UNESCO telah melucurkan campaign "2018 Macao Year of Gastronomy". Bertujuan untuk melestrikan budaya kuliner khas Macao dan merupakan perpaduan budaya barat dan timur. Bisa diakui Dunia sebagai pusat Gastronomy dunia.
Bagi anda yang masih penasaran dengan sajian artikel ini, saya rasa ada baiknya anda datang ke Nusa Indonsia Gastronomy Restaurant Jalan Raya Kemang Jakarta Selatan atau malah berkunjung ke Macau agar lebih jelas dan lebih puas lagi.
-Ngesti Setyo Moerni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H