Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Alvin Prabu, Generasi Penerus Pakubuwono ke-10

15 Februari 2018   09:46 Diperbarui: 15 Februari 2018   13:36 802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu luangnya dihabiskan didepan komputer mengerjakan tugas, menengok Eyangnya di Imogiri yang menjalankan tugas menjadi Jurukunci makam Raja-raja Jogya-Solo secara turun temurun, tugas tersebut memang selain keturunan dari Raja, tidak diperkenankan menjadi juru kunci Makam Raja-raja. Eyang KPH[Kanjeng Pangeran Haryo] Suryonagoro ini sangat menyayangi Alvin, demikian juga sebaliknya.

Tempat main favorit Alvin berbincang-bincang diteras belakang rumah Solo bersama teman-teman belakang, dengan pak Tanto, Koko, prenjak Cipluk dan lainnya. Alvin sangat dekat dengan pengasuh tersayangnya bu Tanem, dia ini yang selalu cerewet dan selalu telaten mengantar sekolah menyiapkan makanan dan kebutuhannya, ketika Ibundanya sibuk diluar kota. 

Alvin Prabu kiri bersama Ibu, Kakak serta calon kakak ipar. gambar Dok.Pri
Alvin Prabu kiri bersama Ibu, Kakak serta calon kakak ipar. gambar Dok.Pri
Sejak kecil menjadi anak yang mandiri

Meski sejak kecil sudah ditinggal ayahnya Almarhum RM Agus Priyatmo, sementara Ibundanya R Ay. Koesdarma Dewi yang selalu berada diluar kota, namun demikian ibunda Alvin ini tidak lepas memonitor dan selalu berkomunikasi lewat telepon, suasana yang demikian ini tidak mempengaruhi semangat belajarnya, di Solo Alvin tenang bersama pengasuh kesayangan[mbok e] bu Tanem, selain les pelajaran Alvin juga dipandu oleh Budenya yang Dosen Universitas Sebelas Maret untuk jurusan matematika.

Tetapi sekarang ketika dia di Jakarta bu Tanem tidak menyertainya, tetap mandiri bersama kakaknya Kevin Alviando ternyata bocah ini tidak cengeng dan benar-benar bisa tegar dan mandiri menghadapi suasana apa saja.

Bude hanya bisa nitip pesan turut jejak Eyang Canggahmu Eyang Pakubuwono ke X yang sukses membawa nama harum Kerajaan Surakarta hadingrat. Gunakan kecerdasan yang dititipkan Alloh Subhanahu Wa ta'ala ini untuk memajukan Nuswantara NKRI, kita semua tidak dapat meramal apa yang akan terjadi kelak dengan Alvin Prabu, berjalan lurus saja seperti yang ditempuh selama ini.

Penulis memang sengaja mengangkat kiprah anak yang masih berumur 17 tahun tetapi sudah mampu melangkah dan mengejar citanya, agar menjadi motivasi bagi pemuda-pemudi yang ingin terus menata masa depannya sendiri, karena hari ini tidak hanya untuk berhura-hura menjalankan hal-hal yang negatif, mari anak-anak muda berfikir jernih demi masa kedepan.

-Ngesti Setyo Moerni

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun