Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Senja Araria Narothama" Berbagi ASI untuk Bayi Hidrosefalus dan Bibir Sumbing

17 Mei 2017   06:47 Diperbarui: 17 Mei 2017   08:58 1843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tabel dari Barce Ristia

Pada hakekatnya dalam berbagi itu tidak melulu berbentuk Dana atau Natura saja, dalam berbagi terbentuk bagaimana kemauan serta keiklasan. Yang terniat mau membagi dan iklas berbagi.

Sekarang ini sudah banyak dilakoni oleh Ibu-ibu muda yang sadar akan pentingnya menyusui bayinya dengan ASI Exklusif.

Memang, jika menyusui sendiri jelas sangat bagus bagi bayi & Ibu keuntungannya banyak sekali antara lain :

  • Bayi mendapatkan Kolustrum dari Asi, dengan berbagai kasiatnya salah satunya sebagai kekebalan tubuh ketika masih bayi yang rentan terhadap penyakit, dengan ASI exclusif  bayi paling tidak menjadi kuat dari serangan penyakit misalnya infeksi virus.
  • Menyusui menambah eratnya hubungan Ibu dan bayi
  • Bayi mendapatkan asupan nutrisi yang sangat bagus dari ASI.
  • Irid dalam pengeluaran, tidak usah belanja susu kaleng, tinggal membersihkan puting susu langsung sampai pada sasaran yaitu mulut mungil sang bayi.
  • Tidak repot harus membuat dulu, memanaskan air membersihkan botol susu.
  • Yang jelas bersih.

Pengalaman tentang berbagi ASI ini ingin penulis sampaikan agar calon ibu-ibu muda yang enggan menyusui bayinya sendiri lantaran seringnya mendengar mitos, cerita jika menyusui nanti bentuk payudaranya menjadi jelek, atau air susu keluarnya sedikit dan lain sebagainya. Alasan yang membuat enggan menyusui bayinya sendiri kini sudah mulai memudar, mereka menjadi sadar betapa penting ASI yang ada didalam tubuhnya.

Pada awalnya kelahiran bayi Senja Ararya Narothama sebenaarnya direncanakan untuk lahir normal namun kondisi dan Takdir berkata lain, bayi ini harus lahir sectio caesarea karena ketika sudah berusia kematangan usia janin didalam rahim, posisi bayi ini masih dengan kondisi melintang, sudah diusahakan untuk senam maupun gerakan untuk mendorong bayi agar kepalanya  mau masuk kepanggul ibunya, tetap saja tidak bergeming letaknya masih melintang.

Barce Ristia ibu bayi Senjaini pasca kelahiran bayinya kembali teruji, pada saatnya menyusui ternyata air susunya tidak lancar keluar, sedikit sekali dan sepertinya bayinya juga masih enggan menyusu karena masih dalam fase tertidur pulas, masih terus-terusan mengantuk mungkin penyesuaian didunia baru, padahal anak laki biasanya lahap menyusu.

Memiliki keinginan kuat untuk memberikan yang terbaik bagi bayi mungilnya yaitu ASI exklusif, kegigihan usaha ditempuh dengan ketelatenan agar bayinya mau menyusu dengan air susu yang bisa deras memancar, karena berat bayi ketika lahir tidak terlalu besar, sehingga yang terpikir adalah bagaimana produksi Asi  tersebut normal dan lancar.

Pada waktu itu memang belum terpikirkan sama sekali untuk berbagi Asi, yang utama yang ada didalam benaknya adalah niatan yang besar bagaimana Asi nya bisa meningkatkan berat badan bayi secara sehat dan higienis langsung mengaliri dan mengisi seluruh relung organ tubuh bayi dengan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh bayi Senja Araria Narothama. Utamanya lagi adalah menjadi daya tahan tubuh bayi.

Rasa perih yang tersisa dari sayatan bekas operasi sepertinya tidak digubris, Lebih utama usaha Ibu muda ini memompa Asi yang hanya keluar sedikit. dengan telaten dan sabar kini mulai terlihat nyata, seiring berjalannya waktu keinginan itu menjadi kenyataan, tidak kenal lelah pagi siang dan tengah malam dia terbangun untuk terus memerah Asi dengan cara memompa. Misalnya orang sedang asyik terlelap tidur tengah malam dia terbangun hanya untuk memerah Asi.

Kenyataan memang, bayi Senja memperlihatkan pertumbuhan yang luar biasa dengan naiknya berat badan tubuh yang sangat signifikan, dibarengi dengan aktifnya gerak motorik terlihat pada bayi Senja. Inilah kehebatan ASI tentunya semua ini atas Ijin dan Ridho Alloh, Subhanahu Wa ta’ala pastinya. jika niatan yang kuat dan usaha yang tulus.

Asi masuk Freezer khusus.


Tabel petunjuk dari Asip-ku ini berguna sebagai pegangan bagaimana tata cara memberikan ASI yang dibekukan agar tidak rancu dalam memberikan kepada bayi dan dapat dikonsumsi secara benar.

Dengan adanya pemompaan secara terus menerus produksi ASI menjadi semakin meningkat dan kuat sehingga kebutuhan bayi tercukupi bahkan melimpah berlebih. Untuk kelebihan produksi tersebut, Asi-asi inipun disimpan didalam freezer khusus ASI. Dengan dimasukkan kedalam plastik khusus packing yang aman, tersedia diapotek serta diberi tanggal.

Mengapa harus diberi tanggal? Karena Asi ini hanya bertahan selama 6 bulan didalam lemari pendingin dalam kondisi membeku. Jika sudah keluar dari lemari pendingin harus segera diminumkan dengan cara setelah cair dari sewaktu diturunkan ke lemari pendingin dengan suhu yang tidak terlalu rendah lalu dihangatkan terlebih dahulu.

Tulisan ini ingin penulis sampaikan kepada ibu-ibu yang baru melahirkan, jangan pernah lelah dan menyerah jika pada saat melahirkan Asi kurang memancar deras, alias sedikit keluarnya.

Ini kenyataan ketika ASI semakin sering di perah semakin produktif memproduksi susu, jalan yang terbaik jika bayi kurang agresif menghisap oleh daya kemampuan yang masih terlalu lemah, maka tindakan selanjutnya yang terbaik adalah ibu harus mau memerah Air Susunya. 

Yang terpenting memang Ibu harus memperhatikan terlebih dahulu Nutrisi bagi Ibu menyusui dan itu yang terpenting agar kualitas Air susu yang dihasilkan bagus berkasiat buat generasinya, bisa berkonsultasi dengan ahli gizi ketika masih di RS Bersalin, tidak lupa untuk memperhatikan pula tentang makanan yang menimbulkan alergijika mempunyai riwayat itu.

Semua yang melahirkan sudah diberikan bekal oleh Yang Maha Kuasa, untuk persediaan asupan yang dibutuhkan bayi mungil, tinggal orang tua terutama Ibundanya bagaimana me manage Limpahan Karunia ini sebagai bekal bagi bayi yang masih sangat lemah serta rentan terhadap penyakit.

Kecuali memang jika Ibu menyusui benar-benar tidak dapat menghasilkan ASI dikarenakan adanya kelainan entah penyakit misalnya atau memang benar-benar air susunya tidak dapat berproduksi, padahal sudah diusahakan dengan segala macam cara.

ASIP didonorkan

Awalnya Barce hanya berniat untuk persedian bayi mungilnya saja ketika nanti ditinggal bekerja kebutuhan ASI terpenuhi, tidak disangka jika akan melimpah ruah, sampai satu freezer penuh serta masih disimpan di freezer lain. Hingga kemudian keluarga kecil suami Istri Kintha Danandio Narothama dan Barce Ristia ini bersepakat untuk mendonorkan ASI nya kepada Bayi yang sangat membutuhkan karena diluar sana memang banyak bayi yang kurang beruntung mendapatkan ASI exclusif dari Ibunya.

Setelah dirasa mencukupi bagi persediaan bayinya, dengan berembug bersama suami, Barce berniat untuk mendonorkan Asi nya atau berbagi Asi kepada yang sangat membutuhkan.

Ini penyampaiannya :

Bismillahirohmanirohim
 Atas Izin dan Hanya Mengharapkan Berkah dan Ridho Allah yang Rahman dan Rahim.
 Istriku (Barce Ristia) Beritikad untuk men-Donor-kan ASI nya, Tentu Bagi Yang Membutuhkan. Dengan Keterangan Sebagai Berikut:

• Calon Penerima ASI, Haruslah Berjenis Kelamin Laki-laki

• Sedikit Info Tentang Istriku:
 • Usia: 24th
 • Gol. Darah: O
 • Muslimah
 • Tidak Merokok, Tidak Konsumsi Alcohol
 • Tidak Konsumsi booster ASI
 • Konsumi Makanan (In sha Allah) Selalu Halal
 • ASI tidak menyebabkan (In sha Allah) Alergi
 • Gratis (Selama Persediaan Ada)
 • Info lebih lanjut bisaa DM ya

Semoga Allah Ridho' atas Itikad dan Niat Baik Istriku. Lillahi Ta'ala. Allahuma Amin.

Niatan ini disampaikan/sebarkan melalui media sosial agar bisa sampai kepada yang sangat membutuhkan ternyata sangat tepat dengan cepat yang mengajukan permintaan membludak, diluar sana banyak sekali kebutuhan ASIP bagi bayi usia dibawah satu tahun dengan berbagai permasalahan serta alasannya yang ada.

Dibarengi dengan keterangan sehat dari pendonor ASI. akan memberikan kepastian bagi pihak yang membutuhkan bahwa ASI yang akan di konsumsi oleh bayi-bayi tersebut dipaastikan bagus, tidak terdapat penyakit apapun.

ASI  Didonorkan pada bayi penderita Hydrociphalus dan bibir Sumbing.

Akhirnya pilihan jatuh kepada 6 Bayi yang memang harus diutamakan mendapatkan ASI dari Barce Ristia karena kondisi mereka adalah bayi-bayi penderita Hydrociphalus, bayi penderita bibir sumbing, bayi bibir sumbing pada langit-langit, bayi yang ditinggalkan ibunya dipanti asuhan dalam keadaan sakit serta bayi yang ibunya tidak dapat menyusui karena pada saat melahirkan diketemukan kelenjar abnormal di payudara ibunya.

Sementara banyak juga permintaan dari ibu-ibu yang enggan menyusui dengan berbagai alasan, misalnya air susunya tidak deras memancancar dan lainnya, yang demikian itu tidak menjadi perhatian dari keluarga muda ini.

Sebaik-baik manusia semestinya turut memperhatikan penderitaan manusia lain khususnya bayi-bayi yang kurang beruntung namun sudah benar-benar pupus dalam mendapatkan asupan nutrisi dari ibundanya hal yang demikian yang memang wajib dan seharusnya lebih terperhatikan.

Yang tak kalah penting adalah memacu batin serta niatan untuk berusaha keras melawan kemalasan yang berakibat kegagalan dalam mendapatkan nutrisi bayi yang sudah disediakan dalam tubuh ibu melahirkan. Berusaha terus dan terus memompa ASI yang awalnya memang sedikt keluarnya.

Sementara hal ini menjadikan pelajaran tersendiri bagi Bayi Senja Araria Narothama bahwa pada sejak dini dia sudah diajarkan olleh kedua orang tuanya untuk rela berbagi meskipun dia belum memahami namun peristiwa ini akan menjadi cacatan tersendiri bagi langkahnya kelak atas contoh yang sangat manusiawi sudah dititiskan dalam kehidupannya.  

Salam Berbagi.

-Ngesti Setyo Moerni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun