Ternyata burung sangat menyukai buah ajaib tersebut, pasti ada alasannya, ketika penulis membuat artikel inipun ramai suara burung mencari buah ajaib karena untuk sementara tanamannya di tarik lebih kedalam, sepertinya mereka mencari-cari, terlihat sekali kutilang yang paling aktif mencari-cari terbang kesana kemari, kemudian jalak dan sepintas beberapa jenis burung pemakan buah, terlihat dari ocehannya yang riuh seru.
Pemeliharaan  Miracle Fruit tidak sulit
Pemeliharaannya tidak sulit, tanaman harus mendapat sinar matahari penuh seharian, cukup air dan nutrisi tentunya, nutrisi bisa dari pupuk kandang, pupuk cair organik dan kompos. Secara berkala media diaduk diberi pupuk kandang atau kompos, kemudian sekali-kali disemprot dengan pupuk cair.
Entah kenapa miracle fruit ini tidak disukai semut dan hama penyakit. Dari awal menanam tidak disaba sama sekali oleh  hama, semoga seterusmya demikian.
Penulis menyampaikan artikel dari pengalaman sendiri tentang buah ajaib ini untuk memperkenalkan kepada pembaca barangkali ada yang sedang diet gula, lumayan jika anda memiliki buah ajaib ini dirumah, diet dapat tercapai.
Artikel ini dibuat berkat pengalaman selama sekitar tiga tahun menanam dari tanaman masih kecil hingga berbuah mencapai kesuksesan dalam bertanam itu sangat mengasyikkan, dengan kesabaran yang sudah teruji serta kemauan yang ada akhirnya memetik hasil yang sangat memuaskan. untuk itu penulis berbagi.
Namun seringnya tulisan semacam ini diambil oleh pemilik blog orang lain terutama pedagang dan pengusaha dagangan, dengan cara di copy paste, meskipun nama penulis tercantum didalamnya, tapi disebutnya bahwa penulis ini sebagai testimoni. Terutama pada tulisan kasiat obat seperti kasiat bawang lanang, oleh pedagang bawang lanang dikatakan testimoni. Lah kapan penulis berkenalan dengan mereka?
Padahal penulis ingin berbagi pengalaman karena kejadian kesembuhan dengan bawang putih, ternyata malah sebaliknya, menyebabkan nilai tulisan jadi hambar,pembaca pasti gelo/kecewa karena dikira artikel ini dibuat kerena artikel bayaran dan bobot nilai keindahan dan kesungguhan penulisnya seakan-akan sudah tergadaikan, karena dibayar, padahal sepeserpun penulis tidak mendapat dana dari testimoni akal-akalan tersebut, bahkan kenal saja tidak.
Penulis percaya kepada Tuhan Yang Maha Agung lah yang akan membayar tulisan atau artikel yang jujur, membantu orang-orang yang sedang mendapat cobaan dengan kesakitan.