Mensyukuri Peringatan Hari Bumi se Dunia.
Peringatan Hari Bumi se Dunia yang jatuh pada tanggal 22 April 2016, dengan karya tanpa hura-hura Euforia ataupun letupan pidato yang membahana, tanpa kata ria mereka berjalan menyusuri tepian sungai sambil terus menanam bambu dengan kesungguhan dan keiklasan, keseriusan serta harapan akan hidupnya tanaman bambu yang sudah disebar dibantaran sungai Jelitreng di Tangerang Selatan. Sekali-kali terdengar suara obrolan ringan cekikikan para siswa ketika mereka bercerita lucu dalam iringan perjalanan menebar stek benih bambu pilihan.
Perjalanan menyusuri sungai ini mengingatkan penulis pada masa kecil, sangat suka bermain dan menyusuri sungai, entah, kagum saja melihat air bening mengalir sesuai kodratnya.Â
Melihat sungai yang masih asli, dengan tumbuhan rumput menghijau tanpa turab semen yang membelenggu bibir sungai menyiratkan jika kehidupan didalamnya, yaitu ekosistem yang ada tidak rusak dan berjalan mengikuti alur siklus kehidupan alam yang seadanya.
Perbincangan bersama Yoyo Budiman tentang lingkungan semakin mengasyikkan saja, secara blak-blakan bercerita, bagaimana tatkala perjalanannya mengawal wilayah Sungai Citarum dengan berbagai permasalahannya, sempat juga berurusan dengan tanaman anggrek secara masal dikembalikan ke alam/habitat nya, pada kesempatan acara penanaman anggrek secara besar-besaran dikota Bandung bersama Kompasianer Fajruddin Muchtar, hingga perjalanannya kini menjadi kepala ABN di Kota Tangerang Selatan.
Menurut Yoyok Budiman tentang perbambuan ini, berawal dari Banten, sudah mengawali terlebih dahulu dengan komunitas bambunya yang sudah berkembang yaitu Banten Creative Community,menggandeng beberapa Elemen masyarakat Komunitas-komunitas yang sehati nersama-sama bergerak pada lingkungan.
Inovasi mengenai kreatif dan seluk beluk bambu di Tangerang Selatan ini digagas oleh Mukoddas Syuhada Sekretaris Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman[DTKBP] juga termasuk permodalannya. Jelas Yoyo Budiman, kemudian pergerakan ini akan dibawa secara Go Internasional, untuk kesejahteraan para perajin, petani, pekerja dan semua yang terkait dan tersangkut dengan perbambuan, dalam era menghadapi MEA masyarakat Ekonomi Asia yang segera bergetar.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, kreatifitas semakin mudah terbangun, khusus tentang desain berbahan bambu bagi keperluan rumah tangga maupun bangunan rumah. Dengan demikian nilai ekonominya pun semakin tinggi bervariatif, karena dibarengi dengan tingkatan nilai seninya yang semakin menjadi daya tarik.
Tampilan sebagian hasil karya benda yang terbuat dari Bambu
Kegiatan yang menyangkut dengan perekonomian dan seni ini, sangat diharapkan oleh masyarakat dengan adanya peluang-peluang yang menjanjikan, asal, semua mau dituntut untuk bergiat secara serius, rajin ulet dan kreatif, tidak asal-asalan.