Untuk modal awal memang agak sedikit iklas merogoh kocek tetapi tidak terlalu banyak, semilas untuk keperluan pompa air serta wadahnya, talang maupun peralon. Itupun tidak seberapa besar asal kita mau merakitnya sendiri, jika membeli yang sudah jadi juga tersedia, harganya memang dua kali lipat, karena kena biaya ongkos kerja dan keuntungan penjualnya.
Ayolah membuat sendiri saja, mengotak-atik sesuatu itu nikmat, kreatif, menghasilkan kepuasan dan bangga atas hasil karya dan jerih payah yang dapat dinikmati sendiri, syukur dapat berbagi kepada teman dan sahabat sekitar.
Kalau sudah mulai berjalan kita tinggal manggut-manggut menikmati hasil dan kebahagyaan dari hasil yang kita kerjakan.
Silahkan mencoba, mudah kok, googling juga banyak. Semua gambar adalah hasil percobaan dari penulis, yang seharuisnya dikerjakan oleh para lelaki, tetapi ini tidak, perempuan pun sanggup menggergaji peralon dan menyambung peralon dengan lem. Tetapi jangan lupa untuk menggunakan masker ketika melakukan pengeleman, karena bau kimia pada lem sangat menyengat, lebih baik dihindari, dari pada mengganggu paru-paru.
-Ngesti Setyo moerni
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H