Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kenangan Lawas, Ketika Tugas Melayani Penerbangan Presiden RI

23 Januari 2016   01:17 Diperbarui: 23 Januari 2016   15:09 2789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Iya Pak, saya ingin keliling Indonesia dan dunia secara gratis, dari keringat sendiri.”

“Sontoloyo anak ini.” Gerutu sang Dirut.

“Yah sudah, aku doakan saja kamu gagal test tidak lulus jadi Pramugari, perusahaan ini selalu terbuka lebar untukmu kembali kesini” lanjutnya enteng, sedih juga ya, aku sudah dihati teman-teman juga mereka sudah saling dekat denganku, tapi gimana lagi, harus ada pilihan.

“He... doa Bapak ga mempan, Bapak e ga tau aku sudah lolos tes, aku sudah masuk pendidikan” gumamku didalam batin sambil mesem-mesem.

“Baik Pak, semoga saya tidak balik lagi, saya pingin terbang, saya belum pernah naik pesawat terbang” tuturku jujur dan serius.

Dan sang Boss tertawa dan berucap “Kasihan deh lu nduk belum pernah naik pesawat terbang”.

Singkat cerita di pendidikan sangat menyenangkan sekali, semua serba mewah bagiku, maklum anak daerah kota kabupaten di tengah hutan jati, merasakan kecipratan rezeki cairan yang keluar dari perut bumi dengan harga yang melebihi emas.

Pokoknya di pendidikan sangat menyenangkan, banyak hal-hal dan ilmu baru yang belum pernah disentuh olehku, uang sakunya cukup besar, yang aku suka ada pelajaran berenang yang waktu singkat dapat diserap, jujur aku baru bisa renang setelah di pendidikan dan langsung menguasai kolam. (dasar cah ndeso)

Akhirnya aku dinyatakan lulus pendidikan dari 20 siswa, masih ada kejutan lagi yaitu lima orang diambil untuk melayani VIP aku termasuk didalamnya. Alhamdulillah, Puji syukur, cah ndeso naik derajat, tapi ngomong-ngomong di kota Kabupaten dulu aku sempat dipaksa untuk ikut lomba putri-putrian, sampai ibuku marah-marah tidak mengizinkan dan aku tetep ikut dibiayai sekolah akhirnya gagal tidak menjadi putri maupun runner up, lumayan masuk final berdua puluh orang finalis. Kegagalan ini akibat tidak adanya ijin dan restu dari Ibunda. (rasain tambeng banget)

Dari lima orang Cabin Attendant ini mendapat tambahan pendidikan khusus bagaimana bersikap dan melayani penumpang VIP. Juga diberi tambahan pendidikan rating pesawat jet VIP HS 125 yang hanya berisi 18 tempat duduk yang mewah dilengkapi dengan tiga crew, kalau sudah begini CA (cabin attendant) sendiri, terakhirnya rating Boeing 707.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun