Mohon tunggu...
Ngesti Setyo Moerni
Ngesti Setyo Moerni Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu Rumah Tangga

Berusaha mengurangi yang berakibat rusaknya lingkungan, dimulai dari diriku sendiri dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Cabe Hutan Ini, Dibudidayakan Melalui Kotoran Burung

8 Januari 2016   09:36 Diperbarui: 21 Desember 2016   19:31 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah jika ketika anda sekarang berada di perkotaan pernah anda dapatkan dan menemui cabe hutan ini? Sepertinya aku belum pernah menemui cabe-cabe hutan ini dijual dipasaran. Barangkali jika ingin menanam hanya karena sekedar penyuka makanan pedas dan untuk koleksi saja. Padahal inilah yang benar-benar disebut kecil-kecil cabe rawit.

Jika nanti tiba-tiba dirumah anda ada tetumbuhan liar berupa benih cabe yang muncul dihalaman anda, burung lah yang berjasa menebar bibitnya melalui kotoran yang di lepaskan dimana-mana, mungkin benih itu dari rumah aku.

 <=>

Memang unik berceritera mengenai alam dan perilakunya, tanpa sadar hal-hal ini menebarkan aura keceriaan, kebahagyaan dan terutama kesehatan. Kenapa? Ketika aku menulis dan menceritakannya keadaan semacam ini emosi terasa sejuk, nyaman mak nyles, senang, damai berbalut Ke puas an, karena menyampaikan hal yang menyenangkan serta positif.

Berbeda dengan bila kita menceritakan pada hal-hal yang negatif penuh permusuhan kebencian kepada apapun, emosi kita menjadi membludak tekanan darah naik, jantung berdegup keras belum lagi emosi suka dan marah berdempetan, ketika mendapatkan komentar yang menyakitkan memojokkan kondisi emosi kita menjadi meluap-luap dan berapi-api. Contoh bagiku jika membicarakan kerusakan hutan, emosi terasa mendidih dan berapi-api untuk segera menyampaikan ketidak benaran lingkungan yang teraniaya tersebut . . . Duhhh Emosi.

Salam mari menanam.

-Ngesti Setyo Moerni

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun