Segala sesuatunya akan menjadi mudah jika dibarengi dengan “kemauan” hanya itu saja resepnya.
Seledri harganya murah jika belanja kepasar atau ke tukang sayur, dengan uang dua ribu sudah dapat seikat kecil seledri. Tetapi jika kita menyimpan untuk persediaan dengan membeli banyak tidak sesuai kebutuhan, sayuran yang berjenis bumbu tersebut tidak akan bertahan lama, yang ada malah membusuk dan terbuang, sayang kan?
Lebih mengena lagi agar sesuai kebutuhan jika kita mau menanamnya sendiri, dapat dipetik kapan saja pada saat memerlukan, bisa siang, bisa malam tinggal petik. Cukup berguna juga bagi kesegaran mata karena jadi pajangan pot yang indah dilihat, cantik bentuknya.
Untuk itu mari kita menanam saja sendiri . . . .
Siapkan biji seledri dibeli di tukang tanaman, kemudian disemai diatas media yang siap pakai. Wadah untuk menyemai menggunakan tempat khusus untuk menyemai, ada di tempat jual tanaman, bisa juga menggunakan styrofoam bekas wadah buah kalau mau irit dari pada beli, diberi lubang bawahnya untuk pembuangan limpahan air. Sekitar seminggu jika sudah keluar kecambah dan terlihat daun kecil-kecil mulailah letakkan di sinar matahari sampai pukul sembilan pagi. Tidak lupa untuk disiram dengan semprotan halus, kalau tidak ada dapat menggunakan botol minuman plastik yang tutupnya ditusuk-tusuk, ketika dipencet dapat menyemprotkan air.
Ketika daun sudah keluar dua lembar pindahkan ke dalam pot, harus terkena matahari dan mulai diberi pupuk cair yang organik ya[beli di tukang tanaman] semprot dengan dicampur air sesuai kebutuhan ada petunjuknya.
Cara membuat media tanaman sendiri, dari tanah yang gembur dihalaman, sekam mentah, kompos matang dari daun-daun serta sampah organik rumah tangga tentunya[Makanya sampah organik jangan dibuang dan dicampur kotoran lain] Olah sendiri menjadi kompos. Dapat bermanfaat jadi pupuk organik yang bersih untuk tanaman sayur yang tidak diragukan kebersihannya. Tentunya
Monggo . . . Mudah sekali, silahkan mencoba bagi yang belum pernah bertanam sayuran Seledri.