Mohon tunggu...
Farah Agustina
Farah Agustina Mohon Tunggu... -

lihat dan bacalah hingga mengerti dengan ribuan kata-kata cerminkan diri,,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

pergi

16 Oktober 2010   03:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:23 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

lelaki pergi, hilang, terbang menuju dunia sendiri tak hirau Gadis beribu jam menunggu, rapuh dan tersesat,akhir hanya menggigti satu demi satu memori yang berantakan itu lalu dibuang bersama keluguan gadis melihat kesederhanaan lelaki. berhak mencari sandaran baru.

mencuri satu patah kata yang lari diantara semak belukar menjunjung duniannya

hitam

pekat

gelap

lagi tertawa melihat lelaki pergi mebawa warna yang pernah terlukis di dalam guratan-guratan telapak kakinya

lalu ia pergi

gadis membisu melihat yang tersampingkan

mendapatkan sandaran baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun