Perspektif Tentang Kesuksesan
Selain tentang harga diri, ada bagian lain dari buku ini yang menarik, yaitu pembahasan tentang kesuksesan di halaman 93: "Kadar kesuksesan seseorang dapat diukur dari seberapa besar Masyarakat membutuhkannya. Tentu dari sudut pandang tertentu, menang lotre juga dapat disebut kesuksesan. Tapi, kesuksesan terbatas pada uang saja. Sama Sekali tidak berhubungan dengan nilai atau karakter orang tersebut." lalu "orang yang sama sekali tidak bisa digantikan atau masalah besar akan muncul bila orang tersebut tidak ada adalah orang-orang yang bisa kita sebut sukses."
Bagaimana pendapat kalian mengenai hal itu? apakah setuju? Atau tidak setuju? Atau kalian memiliki pendapat yang berbeda?
Aku yakin sebagian besar dari kalian yang tidak gila harta akan setuju dengan pernyataan di atas. Aku pun begitu. Tidak ada yang salah dari pernyataan di atas.
Namun, pada kalimat" Orang yang sama sekali tidak bisa digantikan atau masalah besar akan muncul bila orang tersebut tidak ada adalah orang-orang yang bisa kita sebut sukses." membuatku merenung.
Apakah kesuksesan harus selalu divalidasi oleh orang lain? Bagaimana dengan seseorang yang sedang belajar dan beradaptasi disebuah organisasi atau komunitas? Apakah Ketika seseorang yang membuat suatu kesalahan ditempat kerja adalah orang yang tidak sukses? Bahkan orang penting sekalipun yang dianggap sukses tetap bisa membuat kesalahan dan jabatannya tetap bisa berjalan saat ada orang lain yang menggantikannya. Entah ia akan berakhir mengundurkan diri atau dibebastugaskan dari sebuah jabatan, orang-orang tetap beranggapan bahwa orang tersebut adalah orang sukses.
Sebenarnya, definisi kesuksesan sangatlah subjektif. Bagi sebagian orang, menjadi tak tergantikan adalah pencapaian besar. Namun, bagi yang lain, kesuksesan bisa berarti hidup yang seimbang, memberi dampak positif, atau mencapai kebahagiaan pribadi. Menurutku, kesuksesan adalah sebuah proses yang juga bisa diukur dari kemampuan seseorang dalam memberdayakan orang lain dan menciptakan sistem yang tetap berjalan meski tanpa kehadirannya. Aku percaya bahwa memaknai kesuksesan berdasarkan visi dan misi pribadi jauh lebih bermakna dibandingkan mengejar standar kesuksesan dari orang lain.
Kesimpulan
Membaca buku ini adalah perjalanan introspektif yang membantu aku memahami diri sendiri dan situasi yang aku alami. Buku ini memberikan validasi atas keputusan-keputusan sulit yang harus diambil, sekaligus menawarkan perspektif baru tentang bagaimana harga diri memengaruhi hubungan.
Bagaimana menurut kalian tentang pandangan harga diri dan kesuksesan dalam buku ini? Apakah kalian setuju atau memiliki pendapat lain?
Aku tahu, tulisan ini berbeda dari yang biasa aku buat. Biasanya aku menggunakan sudut pandang orang ketiga untuk memberikan ulasan, tetapi kali ini aku mencoba lebih jujur dengan menggunakan sudut pandang pribadi. Menulis dengan gaya ini adalah tantangan tersendiri, dan aku merasa lebih terbuka dalam membagikan pengalaman. Entah apakah aku akan terus menulis dengan gaya ini atau tidak, mari kita lihat ke depannya.