Mohon tunggu...
Kinanda Ageng Ramadhana
Kinanda Ageng Ramadhana Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (FEB) Universitas Lambung Mangkurat

Artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Potensi dan Dampak terhadap Penambangan Intan Kalimantan Selatan

24 Juni 2024   19:57 Diperbarui: 26 Juni 2024   16:58 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

B. Potensi rawan banjir

Selain memberikan dapak negatif terhadap keruskan lahan, keberadaan tambang intan di Kampung Pumpung, Kecamatan Cempaka berpotensi menyebabkan terjadinya banjir. Meningkatnya permintaan intan menjadikan semakin banyaknya kegiatan penambangan, banyak lahan berubah menjadi tambang. Perubahan tutupan lahan tidak terbangun menjadi terbangun berefek kenaikan debit banjir. Pemakaian suatu lahan yang tidak cocok dengan kemampuan serta peruntukannya bisa menambah resiko banjir kegiatan pertambangan intan juga dapat mempengaruhi karakteristik hidrologi.Karakteristik hidrologi yang terganggu dapat memicu kerawanan bencana alam yang berdampak pada lingkungan sekitarnya. Dampak lain dari Kegiatan penambangan intan mengakibatkan adanya sedimentasi di sekitaran sungai akibat material yang dibuang oleh mesin sedot ke sungai yang memicu terjadinya sedimentasi. 

Peningkatan Potensi banjir yang terjadi di daerah kawasan tambang intan akan meningkat ketika memasuki musim penghujan. Daerah galian sekitar tambang akan berubah menjadi danau yang tergenang oleh air hujan. Menurut (Nasution dkk., 2021) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa ketika memasuki musim hujan, lubang galian ini akan berubah drastis seperti danau yang dipenuhi oleh air sampai permukaan atas lubang galian. Kedalaman lubang galian yang mencapai 20 meter memperlihatkan kondisi perubahan yang sangat drastis pada lubang galian ketika musim kemarau dan musim hujan.

Kualitas air limbah cair bekas galian tambang intan berpengaruh terhadap tahan tahan beberapa jenis ikan budidaya. Ikan yang paling banyak mengalami kematian secara berturut-turut adalah ikan Nila (Oreochromis Niloticus) dan diikuti dengan kematian Ikan Mas (Cyprinus carpio). Lingkungan habitat ikan yang sudah tercemar atau mengalami perubahan pada kualitas air baik secara ringan ataupun berat maka dapat mempengaruhi kehidupan organisme air hingga mengalami kematian. 

Mortalitas ikan uji yang banyak mengalami kematian di akibatkan oleh limbah cair bekas galian tambang intan yang sudah tercemar dan banyak mengandung zat berbahaya seperti besi (Fe), merkuri (Hg), asam florida (Hcn) dan masih banyak kandungan yang berbahaya lainnya bagi daya tahan hidup ikan. Hal inilah yang menyebabkan tingkat mortalitas ikan menjadi tinggi dan daya tahan tubuh ikan menjadi rendah, selain parameter fisika dan kimia yang tidak mencakup standar baku mutu yang diperolehkan, kandungan logam beratnya yang bersifat toksik lah yang menjadi penyebab utama kematian ikan. 

Kesimpulan

Kota Banjarbaru merupakan salah satu wilayah di Kalimantan Selatan yang dikenal masyarakat luas sebagai daerah penghasil intan. Banyak wilayah di Kotabaru yang dijadikan sebagai lokasi penambangan intan.  Penambangan yang populer di Kalimantan Selatan khususnya di Banjarbaru yaitu tambang intan di Cempaka. Penambangan intan yang ada di Kotabaru terletak di Kecamatan Cempaka. 

Penambangan intan di Kecamatan Cempaka telah menjadi komoditas utama untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat sekitar tambang dan memang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai mata pencaharian utama, Adanya kegiatan pertambangan memang menguntungkan dari aspek ekonomi yaitu sebagai mata pencaharian bagi penduduk yang tinggal di daerah sekitar tambang tersebut, namun konsekuensi dari adanya kegiatan tambang tak ter-elakkan, adanya aktivitas pertambangan dapat merugikan baik dari segi kesehatan maupun permasalahan lingkungan. Disamping dari sisi positif adanya aktivitas tambang menguntungkan dalam sektor perekonomian, namun disisi lain kegiatan penambangan intan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Jenis kerusakan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas penambangan intan seperti kerusakan tanah berupa bekas lubang galian, lahan terbuka dan kualitas air limbah cair bekas galian tambang intan yang mengakibatkan kematian beberapa jenis ikan budidaya, serta potensi banjir di daerah sekitar tambang intan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun