Mohon tunggu...
Jennifer. K
Jennifer. K Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah seorang siswi yang duduk di bangku 1 SMA

Saya adalah founder dari organisasi lingkungan alam, Beyond the Shown

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masyarakat Bersatu, Demi Negara yang Maju!

10 September 2024   08:21 Diperbarui: 16 September 2024   16:12 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan sosial adalah proses transformasi dalam struktur dan budaya masyarakat. Pernyataan tersebut merupakan gagasan oleh seorang Sosiolog dari Jerman, Max Weber. Opini Weber pun didukung oleh Emile Durkheim yang mendefinisikan perubahan sosial sebagai transformasi dalam struktur sosial dan pola hubungan dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Dari kedua definisi tersebut, perubahan sosial dapat diartikan sebagai transformasi dari waktu ke waktu yang merubah struktur sosial serta hubungan dalam masyarakat.

Tentunya, perubahan sosial terbagi menjadi banyak jenis. Pertama, ada perubahan evolusi dan revolusi. Perubahan ini berarti proses perubahan yang sangat panjang. Faktor utama penyebab evolusi adalah adanya dorongan untuk beradaptasi dan kebutuhan yang semakin berkembang. Contohnya, perubahan peran gender yang masih diperjuangkan banyak pihak sampai sekarang

Sedangkan, revolusi berarti perubahan yang terjadi dalam tempo yang relatif lebih cepat dibandingkan evolusi. Revolusi pada umumnya terjadi karena munculnya konflik yang mendahuluinya dalam masyarakat. Contoh yang paling terkenal adalah peristiwa kemerdekaan Tanah Air tahun 1945.

Konflik di sini adalah perselisihan antara kaum pribumi dengan penjajah. kemudian berujung pada kehendak untuk memerdekakan diri dari Belanda. Hingga pada akhirnya, Indonesia berhasil mengusir penjajah. Dari sana, lahirlah revolusi Tanah Air karena sudah berhasil Merdeka.

Jenis perubahan berikutnya adalah yang dikehendaki. Perubahan ini merupakan perubahan yang disadari. Tokoh paling vital dalam perubahan dikehendaki disebut pelaku perubahan. Tugas seorang pelaku perubahan adalah merencanakan perubahan tersebut.

Misalnya, pemerintah yang berperan sebagai pelaku perubahan mengesahkan UU. Disahkannya UU tersebut menyebabkan masyarakat harus patuh terhadap peraturan baru. Sedangkan perubahan yang tak dikehendaki berarti perubahan yang terjadi di luar kehendak

Biasanya, perubahan ini akan menghasilkan pro dan kontra. Bahkan, terkadang perubahan ini tidak dalam pengawasan masyarakat atau dirahasiakan. Seringkali perubahan ini dirahasiakan agar tidak memunculkan konflik dalam masyarakat. Contohnya seperti mempersingkat adat dalam pernikahan.

Ada beberapa masyarakat yang menganggap wajar apabila dipersingkat karena biayanya. Sebaliknya, tentu saja ada sebagian masyarakat yang berbeda pendapat. Masyarakat ini meyakini pernikahan sebagai acara yang sakral. Sehingga, tidak bisa diganggu gugat dan harus dihormati.

Berikutnya, jenis perubahan juga meliputi perubahan kecil serta besar. Perubahan yang kecil berarti tidak berpengaruh secara langsung pada masyarakat. Struktur sosial dalam konteks ini berarti tata cara kehidupan masyarakat. Contohnya yang paling umum adalah perubahan mode berbusana.

Sebaliknya, perubahan besar memiliki dampak langsung terhadap struktur sosial. Hal ini meliputi perubahan hak milik tanah hingga sistem kerja. Contohnya, urbanisasi ke kota- kota. Tentunya hal ini juga berdampak pada aspek lain. Seperti persempitan lahan sampai disintegrasi sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun