"Terima kasih, Dok," ucapku sambil tersenyum, kali ini senyum lega yang sungguh tulus.
"Tidak masalah, Mbak Yolanda. Sampai bertemu lagi, mudah-mudahan dalam waktu yang lebih lama, ya!" candanya.
Aku tertawa, dan untuk pertama kalinya dalam kunjungan ke dokter gigi, aku merasa bahwa pengalaman ini, walau menegangkan, punya sisi lucu yang tidak pernah kubayangkan sebelumnya. Alat bor yang berulah, gigi yang 'menolak', semuanya terasa seperti komedi tak terduga di tengah ketakutanku sendiri.
Keluar dari klinik, aku menghirup udara segar dengan rasa syukur yang aneh. Kunjungan ke dokter gigi hari ini bukan hanya soal perawatan gigi, tapi sebuah perjalanan yang mengingatkanku bahwa kadang-kadang, ketakutan yang kita bangun sendiri bisa berubah menjadi pengalaman paling absurd dan menggelikan, asal kita berani untuk menertawakannya.
Dan, sejujurnya, aku tidak sabar untuk bercerita pada teman-temanku tentang pengalaman paling "unik" ke dokter gigi yang pernah kualami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H